Dari tidak memiliki rangking hingga masuk ke jajaran pemain dengan peringkat 300 lebih di BWF hingga mereka berhasil mencapai ke posisi 42 besar pemain top dunia saat ini. Dengan konsistensi dan penampilan yang ciamik diperlihatkan oleh pasangan ganda putri yang baru dipasangkan ini, membuat pemain lain harus waspada dengan menyiapkan banyak taktik dan strategi untuk bisa mengalahkan mereka.
Apriyani dan Siti Fadia menikmati proses yang telah mereka persiapkan jauh-jauh hari bersama seniornya Greysia Polii. Pelajaran dan pengalaman yang dimiliki oleh Greysia Polii, menghasilkan buah yang manis untuk regenrasi ganda putri Indonesia di masa yang akan datang. Kuncinya dalah bermain baik, konsisten dan tetap fokus serta percaya pada satu tujuan dengan mengikuti arahan dari pelatih yang telah membimbing mereka daria wal hingga sekarang.
Mampu mengalahkan 8 ganda putri di top 10 dunia
Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti telah mengikuti lima turnamen bergengsi dengan meraih tiga tiket final dan dua gelar berhasil mereka raih dalam menumbangkan semua lawan-lawannya. Semua itu tidak lepas dari peran pelatih dan hasil kerja keras mereka selama latihan dengan sungguh-sungguh.
Berikut nama-nama pemain elit yang telah berhasil mereka taklukkan, sebut saja Chen Qing Chen/Jia Yifan (China #1), Lee So Hee/Shin Seung Chan (Korea Selatan #3), Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia #11), Misaki Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang #6), Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang #5), Zhang Shi Xu/Zheng Yu (China #15), Paewsampran/Supajirakul (Thailand #20) dan Gabriella Stoeva/Stefanie Stoeva (Bulgaria #9).
Dengan kemenangan yang telah mereka peroleh dari pemain-pemain Top Dunia membuat rasa percaya diri dari Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kembali tinggi. Mereka masih memiliki peluang untuk bersaing dengan baik untuk bisa menaklukkan pemain dunia lainnya yang akan berhadapan dengan mereka ketika bertemu di lapangan pertandingan.
Apri/Siti hentikan puasa gelar  ganda putri di Malaysia Open, sejak 1967
Indonesia pernah menjuarai Malaysia Open pada tahun 1967 melalui pasangan ganda putri Retno Kustijah dan Minarni Soedaryanto. Jika dihitung mundur berarti sekitar 55 tahun yang lalu Indonesia berhasil meraih gelar dan sejak itu tidak pernah lagi mendpatkan gelar untuk sektor ganda putri.
Puasa gelar yang lama itu dipecahkan kembali oleh pasangan muda ganda putri Indonesia yaitu Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti. Mereka berhasil mengalahkan ganda putri China Zhang Shi Xu/Zheng Yu. Pasangan ganda putri Indonesia kembali menamapkkan taringnya kepada dunia untuk siap bersaing dan berkompetisi sehat untuk memperebutkan gelar.
Dengan munculnya pasangan baru seperti Apriyani rahayu dan Siti Fadia Silva Ramdhanti menambha koleksi pemain hebat yang siap mendunia. Mereka akan memperketat persaingan pada sektor ganda putri dengan permainan cepat dan tangkas. Dengan kualitas yang mumpuni mereka berhasil untuk membuktikannya.
Semua hal itu tidak lepas dari hasil kerja keras dan kepercayaan pelatih dan para seniornya yang memberikan dukungan serta dorongan kepada mereka. Apriyani dan Siti Fadia kini telah menjelma menjadi pasnagan ganda putri yang menakutkan untuk lawan yang bertemu mereka di lapangan pertandingan.
Pesan saya sih jangan pernah cepat puas dan terus mengeksplore segala kemampuan dibatas limi yang masih kalian miliki. Tetap konsisten dengan pola permaianan dan latihan yang intensif, jangan mudah menyerah dan abaikan media sosia pada sat pertandingan akan di mulai agar tetap fokus dan konsentrasi dalam meraih gelar juara untuk Indonesia.
Saya juga berharap pasangan ini akan menjadi oase baru untuk Indonesia yang kini memiliki andalan baru untuk siap disaksikan di layar kaca televisi. Biasanya kita selalu melihat tunggal putra dan ganda putra yang berhasil masuk final, kini dengan adanya sosok Apriyani dan Siti Fadia akan menambah banyak gelar dan prestasi baru untuk catatan karir perjalanan mereka di dunia bulu tangkis.