Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman yang Tidak Menyenangkan dan Beberapa Hal yang Dilarang di Dalam Bioskop

15 Juni 2022   11:00 Diperbarui: 15 Juni 2022   11:05 4317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya saya tidak ingin membuat tulisan ini karena beberapa alasan tertentu, tapi saya akan mencoba untuk berbagi pengalaman dengan apa yang sudah saya alami hanya niat untuk berbagi. Hal ini tidak boleh dilakukan dan sangat merugikan orang-orang yang terlibat didalamnya. Tindakan ini juga salah satu perbuatan criminal yang memiliki pasal dan hukum jika ingin dipermasalahkan.

Kejadian ini saya alami bersama sahabatku, kami berencana untuk menonton film Ngeri-Ngeri Sedap atas rekomendasi pribadi. Saya sudah menonton film ini pada tayang perdana di tanggal 2 Juni 2022, semua bangku penuh dengan orang-orang bersuku batak dan beragam etnis lainnya. Film bagus ini saya rekomendasikan kepada sahabat saya untuk nonton bersama, untuk kedua kalinya saya melihat film ini yang memiliki paket komplit.

Saya tidak pernah menyangka jika film ini saya tonton untuk kedua kalinya masih penuh dengan orang-orang yang penasaran dengan kisah di dalamnya. Jujur film ini sangat related untuk semua orang, walau memiliki latar belakang suku batak dengan menggunakan adatnya. Tapi konflik dan permasalahan yang dianggkat dalam film ini sering terjadi di kehidupan semua orang.

Dua kali menonton film ini dua kali saya menitikkan air mata ketika melihat adegan yang sama. tak heran jika semua orang yang ada di dalam bioskop ikut juga merasakan apa yang saya rasakan karena cerita dalam film ini snagat related dengan kehidupan sehari-hari. Sahabat disebelah saya juga tidak kalah tersentuh dan banyak mengeluarkan air mata, karena sebelumnya saya sudah mengingatkan untuk membawa tissue dan dia pun aman dari tangkapan kamera dari saya. Hehehehehe

Setelah film kami nikmati dari awal hingga usai, saya memiliki kebiasaan untuk merekam untuk membuat story keadaan bioskop yang penuh dengan antusias warga untuk mengapresiasi film ini. tanpa senagaja saya menangkan sepasang muda-mudi atau suami-istri dengan santai memasang tripod kecil di bangku kursi yang ia tempati.

Dengan sigap saya memberitahukan kepada sahabat disebelah saya, ternyata ia sudah tau dari awal film hingga akhir ia telah merekam isi film melalui kamera smartphonenya. Saya pun menegur sahabat saya bahwa ini tindakan yang tidak dibenarkan dan melanggar aturan dari hokum yang berlaku untuk menghidar plagiat atau membuat film bajakan.

Spontanitas saya langsung bergerak cepat keluar dari studio biosko dan mencari salah satu petugas yang ada di lapangan. Saya memberitahukan semua kronologi dan menyuruh dengan segera petugasnya untuk bergerak cepat. Saya berpikir sebelum keluar tadi mereka masih menunggu film itu sampai selesai untuk direkam dan disimpan di smartphonenya.

Hal ini terjadi menurut saya adalah tidak ada pengawasan yang ketat diberlakukan oleh petugasnya ketika sedang masuk di dalam bioskop. Kemudian saya melihat tidak adanya kamrea cctv infrared yang tersedia di dalam studio bioskop. wajar hal yang tidak diinginkan ini terjadi karena lolos dari semua pengawasan.

Seperti yang kita ketahuiu saja ketika menonton di bioskop di tengah ibu kota, para petugas selalu keluar masuk bioskop dengan selang waktu yang telah ditentukan. Tak heran jika kita pernah menemukan seorang petugas berdiri di pojok sebelah kanan atau kiri layar berdiri sambal menggunakan teropongg infrared untuk melihat para penonton yang jika nanti ada melakukan hal-hal yang melanggar seperti yang saya alami.

Hal yang tidak boleh dilakukan ketika berada di dalam bioskop

Sebelum menonton kita harus mengetahui ada hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak. Saya akan menjelaskan beberapa hal yang tidak boleh pengunjung lakukan ktika berada di dalam bioskop. berikut aturan menonton bioskop yang harus diketahui oleh pengunjung ketika berada di dalam bioskop :

  • Menggunakan Aplikasi Peduli Lindungi

Dengan aturan baru yang berlaku ditetapkan oleh Pemerintah, semua temapt dan perusahaan sudah menerapkan kebijakan ini untuk kebaikan bersama. Aplikasi Peduli Lindungi adalah sebuah platform yang memberikan akses informasi terkini mengenai penyebaran wabah Covid-19 yanga ada di Indonesia.

Aplikasi ini juga menajdi alat untuk sebagai syarat untuk bisa memasuki sebuah pusat keramaian atau tempat yang akan kita kunjungi. Didalam aplikasi kita akan mendapatkan infor terupfdate, data pribadi yang telah melakukan vaksin dosis pertama, kedua hingga ketiga. Selain itu aplikasi ini digunakan untuk akses bisa masuk ke dalam sebuah gedung atau pusat keramaian.

  • Menjalankan Protokol kesehatan

Demi kenyamanan dan keselamatan kita bersama, menerapkan protokol kesehatan yang telah diberlakukan oleh pemerintah merupakan sebuah aksi kepedulian kita dalam menjaga diri sendiri dan orang-orang yang ada di sekitar kita. Hal ini selalu saya ingatkan didalam artikel review film yang telah saya buat untuk para pembaca Kompasiana.

Protokol kesehatan yang diterapkan atau diberlakukan oleh pemerintah adalah memakai masker, menjaga jarak, menggunakan hand sanitizer atau sering mencuci tangan. Dengan menjalankan protokol kesehata ini dapat menanggulangi dna mengurasi resiko terpapar kena virus Covid-19 yang masih ada di sekitaran kita.

  • Berfoto dan Merekam Cuplikan Film

Hal yang dimakud disini mengutamakan untuk film yang akan ditonton, penonton dilarang untuk memfoto atau merekam cuplikan yang ada di dalam film. Tindakan ini sangat melanggar aturan dan undang-undang yang berlaku, pelaku yang melakukan hal ini bisa di pidanakan sesuai dengan pasal yang berlaku atas perbuatannya.

Pasal 32 ayat (1) UU ITE berbunyi : "Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara apa pun mengubah, menambah, mengurangi, melakukan transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan suatu Informasi  Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milik orang lain atau public."

Kalian semua harus tahu bahwa pelaku atas tindakan ini akan dipidanakan dengan penjara selama delapan tahun atau denda dua miliar rupiah. Hal ini merupakan pelanggaran serius untuk menghindari pembajakan atau plagiatisme yang amrak terjadi di negeri ini. banyak pelakunya tapi aparat penegak hokum seolah acuh tak acuh untuk menjaga sebuah karya dari originalitas anak bangsa.

  • Bicara Terus Menerus

Di dalam bioskop alngakah baiknya kita untuk menjaga sikap dalam berbicara ketika film sedang dimulai, ketika film belum mulai semua orang berhak untuk berbicara dengan orang-orang yang ia kenal atau berada di sisi samping duduk mereka. Namun, ketika film sudah mulai penonton lebih baik untuk tenang agar menjaga kenyamanan semua orang yang berada di dalam bioskop.

Saya juga pernah menegur orang-orang yang melakukan sikap seperti ini, ia sudah menonton film tersebut sebelumnya. Ketika ia mengajak nonton bareng bersama teman-teman atau orang terdekatnya ia malah sibuk bercerita dan memberitahu adegan apa yang akan dimainkan setelah aksi berikutnya yang akan terjadi. Dengan kesal saya hanya menegur dengan berdeham atau batuk dua kali, jika tidak digubris dan diam baru saya langsung menegur secara lisan tapi dengan cara yang sopan dan baik.

  • Menyalakan Nada Dering Ponsel atau Flash ponsel

Hal berikutnya yang sangat mengganggu ketika menonton film didalam bioskop adalah adanya kedengaran nada dering ponsel telepon masuk. Nada dering yang besar dapat mendistract/mengalihkan pandangan penonton lain dari mengamati alur cerita film dengan melihat atau mencari siapa yang memiliki ponsel berbunyi. kejadian ini acap kali dialami oleh semua orang yang pernah nonton di dalam bioskop.

Kemudian yang paling mengganggu lagi adalah cahaya flash ponsel ketika penonton yang datang terlambat setelah film main di beberapa menit awal. Kejadian ini sangat sering terjadi dan sangat mengganggu bagi saya pribadi karena kita yang sedang menikmati film berlangsung, merasa terganggu dengan adanya orang berdebat dengan slah bangku atau sedang mencari tempat duduk yang di tempatinya.

Maka dari itu penonton sudah diberitahukan oleh petugas untuk datang lebih awal masuk ke dalam bioskop. pemebritahuan itu sering dilakukan berulang kali sebelum film akan dimulai. Untuk menghindari perdebatan dan pertengkaran di dalam bioskop hanya gara-gara sepele kan jadi lucu, lebih baik kita paham dulu dengan aturan mainnya agar semua merasa nyaman.

  • Jangan Makan dan Minum

Aturan yang terakhir ini bukan melarang makan dan minum melainkan tidak boleh membeli atau membawa makanan dari luar wilayah bioskop. tapi masih banyak juga yang tidak ketahuan membawa makanan dari luar karena tiudak ada pengecekan dari petugasnya, hal ini juga pernah saya lakukan ketika masih jadi mahasiswa hehehhe mohon jangan ditiru.

Alasan yang banyak ditemukan adalah harga makanan yang disediakan oleh bioskop lebih mahal dan banyak orang mengambil insiatif untuk tetap membawa makanan dari luar tapi dengan cara pandai-pandai menyembunyikan di dalam tas pribadinya. Jika tidak ada pengecekan mungkin aman, tapi jika ada pengecekan bisa ditahan dan tidak bisa membawa makanan tersebut ke dalam bioskop hehehehe

Bagaimana pembaca Kompasiana ? sekarang sudah tau ya mana yang boleh dilakukan dan tidak. Semua tempat memiliki aturan yang harus dipatuhi dna dijalani, sebagai pengunjung atau tyamu kita hanya bisa menghargai aturan yang sudah ada atau diberlakukan oleh bioskop.

Jangan pernah tiru kejadian yang saya alami diatas karena bisa memalukan diri sendiri selain itu juga bisa mendapatkan ganjaran hukuman yang sangat berat jika ketahuan. Kemarin penyelesaian dari pihak bioskop adalah pelaku yang mealkukan perekaman berjanji tidak mengulanginya lagi, wajah mereka akan ditandai oleh pihak bioskop dan semua hasil rekaman dan story yang dibuatnya di media social harus dihapus permanen dihadapan petugas.

Walau saya merasa terancam karena saya yang melaporkan kejadian tersebut, tapi saya memiliki tujuan yang baik untuk menyadarkan para penonton Indonesia untuk bisa menghargai sebuah karya yang dibuat dengan susah payah dan butuh perjuangan ini malah dicurangi dengan tindakan criminal yang tidak pantas.

Kesadaran warga Indonesia untuk hal ini snagat minim, jangan takut dibilang "sok yes" atau "sok hebat" ketika melakukan hal yang menurut kita baik dan benar. Kita harus mendukung dan bisa menghargai sebuah karya yang bagus untuk bisa dinikmati oleh banyak orang. Jika kalian pembaca Kompasiana memiliki kejadian lain atau pengalaman yang sama bisa kita diskusikan di kolom komentar ya. Terima aksih

Salam Inspirasi, Irfan Fandi

Riau, 15 Juni 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun