Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Fakta Menarik, Sepak Terjang Perjalanan Atlet Indonesia di All England Superseries 1000

16 Maret 2022   12:00 Diperbarui: 17 Maret 2022   08:11 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Ini (16/3/2022) seluruh atlet elite dunia telah berkumpul di Birmingham, Inggris untuk megikuti turnamen bergengsi yang telah memiliki umur 122 tahun sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 1899. Awalnya kejuaraan All England di beri nama The Open English Championship.

All England superseries 1000 merupakan turnamen bergengsi memiliki prestisius tersendiri bagi para atlet yang berhasil meraih gelar juara di turnamen ini. Nama-nama atlet yang berhasil meraih gelar akan dicatat oleh paitia ke dalam sebuah piala yang akan terukir nama-nama mereka sebagai pemenang yang berhasil meraih gelar juara.

Pada kesempatan ini sebelum kita menikmati turnamen All England hari ini yang akan ditayangkan secara nasional di I-News hari ini hingga laga final. Mari kita simak beberapa fakta menarik yang akan menambah pegetahua pembaca mengenai perihal turamen ini yang bersangkutan dengan atlet Indonesia selama mengikuti turnamen ini.

Sumber foto: iNews.com
Sumber foto: iNews.com

Peringkat Indonesia di turnamen All England

Sejak pertama kali Indonesia mengikuti ajang turnamen All England Superseries 1000, Indonesia telah berhasil meraih 48 gelar sejak pertama kali ikut hingga saat sekarang. Prestasi pertama itu sendiri berhasil pecah telor pada tahun 1959 yang diraih oleh Tunggal Putra Tan Joe Hok.

48 gelar yang telah berhasil diraih oleh atlet Indonesia ini, terdiri dari 21 gelar diraih oleh Ganda Putra, 15 gelar dari sektor Tunggal Putra, enam gelar untuk sektor Ganda Campuran, empat gelar dari Tunggal Putrid an dua gelar dari Ganda Putri.

Dengan hasil ini Indonesia berhasil meraih posisi peringkat ke-4 sebagai peraih juara terbanyak di perhelatan turnamen bergengsi ini. Peringkat pertama yang berhasil meraih gelar terbanyak adalah Inggris dengan 189 gelar, Denmark 89 gelar dan China 85 gelar.

Tan Joe Hok adalah orang pertama yang berhasil meraih gelar All England

Pada tahun 1959, Indonesia berhasil meraih gelar pertamanya dari sektor Tunggal Putra. Gelar ini diraih oleh Tan Joe Hok yang berhasil mengukuhkan pada tahun itu All Indonesia Final di kejuaraan All England Superseries 1000 bersama Ferry Sonneville.

Kemenangan yang diraih oieh Tan Joe Hok tidaklah mudah karena melawan teman senegara sendiri. Pertandingan pun tidak mudah juga diraih oleh Tan Joe Hok karena ia harus dipaksa bermain rubber set untuk bisa mendapatka gelar juara sebagai orang yang pertama kali menyumbangkan gelar juara untuk Indonesia.

Rudy Hartono adalah Tunggal Putra yang paling Gemilang di All England

Sumber foto: kompas.com | Ilustrasi Rudy Hartono meraih gelar All England sebanyak tujuh kali secara beruntun
Sumber foto: kompas.com | Ilustrasi Rudy Hartono meraih gelar All England sebanyak tujuh kali secara beruntun

Peringkat Indonesia sangat lumayan baik dalam pergelaran turnamen All England Superseries 1000. Pemain Indonesia juga termasuk lawan yang paling ditakuti jika harus bertemu dan berhadapan di dalam lapangan. Tak pelak di All England pada sektor Tunggal Putra tercatat dalam sejarah nama Rudy Hartono sebagai peraih gelar terbanyak denga perolehan secara beruntun.

Prestasi Rudy Hartono perlu di acungin jempol karena rekor sebagai pemain peraih gelar sebanyak delapan kali, dimana tujuh gelar diraih secara berturut-turut sejak 1968-1974. Pada tahun 1975 gelar berpindah ke Tunggal Putra asal Denmark Svend Pri, namun pada tahun berikutnya dapat diraih kembali oleh Rudy Harotono.

Denga hasil pencapaian ini Rudy Hartono menjadi salah satu pemain terbaik yang berhasil memiliki gelar terbanyak hingga sampai sekarang dan belum ada yang bisa menyaingi rekor dan pencapaiannya. Setelah itu setalah adan Tan Joe Hok dan Rdy Hartono, kembali bermunculan pemain lain yang berhasil meraih gelar All England. Sebut saja Liem Swi King yang berhasil meraih tiga gelar (pada tahun 1978,1979 dan 1981), disusul Ardy Wiranata pada tahun 1991, hingga Hariyanto Arby pada tahun 1993 dan 1994. Kelima nama pemain Tunggal Putra Indonesia ini tercatata dalam sejarah olahraga bulu tangkis Indonesia.

Dua Srikandi Indonesia: Susi Susanti dan Imelda Wiguna berhasil meraih All England

Nama Susi Susanti sdah tidak asing lagi bagi para penggemar olahraga bulu tangkis baik di Indonesia maupun luar negeri. Sejak ia memecahkan rekor sebagai orang pertama penyumbang emas Olimpiade di Barcelona pada tahun 1992, kemudian ia membuat rekor baru lainnnya di turnamen All England.

Susi Susanti berhasil meraih gelar Juara All England sebanyak empat kali yang berhasil diraihnya secara empat kali bertururt-turut pada tahun 1991, 1992, 1993 dan 1994. Hingga saat ini hanya baru Susi Susanti yang berhasil di sektor Tunggal Putri meraih gelar juara di All England hingga saat ini .

Selain Susi Susanti ada lagi muncul satu nama legenda putri yang berhasil meraih gelar juara All England yaitu Imelda Wiguna. Imelda Wiguna adalah satu-satunya wanita Indonesia yang berhasil meraih gelar All England dengan da sektor berbeda yaitu Ganda Putri bersama Verawati dan Ganda Campuran bersma Christian Hadinata.

Dua srikandi Indonesia ini berhasil meraih prestasi yang membanggakan untuk karir mereka hingga sampai saat ini. Nama mereka juga tercatat dalam sejarah bulu tangkis Indonesia sebagai pemain wanita yang paling tersukses dalam turnamen All England.

Ganda Putra Indonesia mendominasi pada perolehan gelar All England

Sumber foto: kompas.com | Ilustrasi The Minions berhasil meraih Piala Thomas Cup 2020
Sumber foto: kompas.com | Ilustrasi The Minions berhasil meraih Piala Thomas Cup 2020
Dari 48 gelar yang berhasil di raih oleh atlet Indonesia, penyumbang terbanyak dalam perolehan medali didominasi oleh sektor Ganda Putra Indonesia. semua atlet dunia sudah tau bagaimana sepak terjang Ganda Putra Indonesia yang memiliki regenrasi yang sangat baik dan memiliki pemain yang sangat luar biasa.

Pasangan Christian Hadinata/Ade Chadra sukses dalam meraih gelar pertamanya di All England untuk sektor Ganda Putra, kemudian disusul oleh pasangan Tjun-Tjun/Johan Wahjudi yang berhasil membuat rekor baru dengan meraih enam gelar sejak tahun 1977-1980 dan berlanjut tahun 1974-1975.

Ganda Putra Indonesia kembali mengukuhkan gelar berikutnya dari pasangan Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono pada tahun 1981 dan 1984. Rudy Gunawan/Eddy Hartono pada tahun 1992, dilanjutkan Rudy Gunawan/Bambang Supriyanto juga berhasil meraih gelar pada tahun 1994. Ricky Subagja/Rexy Mainaky berhasil meraih gelar pada tahun 1995 dan 1996. Chandra Wijaya/Tony Gunawan juga berhasil meraih pada tahun 1999, Tony Gunawan/Halim Haryanto pada tahun 2001dan terakhir Chandra Wijaya/Sigit Budiarto meraih gelar pada tahun 2003.

Sejak itu Ganda Putra puasa yang lama untuk bisa kembali sukses meraih gelar juara di All England.  Pada tahun 2014 pasangan muda bermunculan dan kembali meraih gelar juara di All England yaitu Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan pada tahun 2014 dan 2019. Sedangkan The Minions berhasil meraih gelar secara hatrick dua kali secara beruntun pada tahun 2017 dan 2018.

Ada beberapa nama pemain Top Indonesia tapi belum meraih gelar di All England

Siapa saja sih nama-nama pemain Indonesia yang sudah terkenal dengan perolehan medali emas Olimpiade tapi belum pernah menjadi juara pada All England. Pada sektor tunggal Putra terdapat dua nama yaitu Alan Budikusuma dan Taufik Hidayat, Tunggal Putri Mia Audina, Ganda Campuran Tri Ksharjanto/Minarti Timur.

Namun ada satu nama lagi yang sudah berhasil meraih gelar bergengsi di Olimpiade Tokyo tahun kemarin, Ganda Putri terbaik kita yaitu Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, mereka sudah lama mengikuti tapi belum pernah merasakan sebagai sang juara di kejuaraan All England Superseries 1000.

Pada tahun ini kita berharap Greysia Polii bisa berhasil untuk meraih gealr sebagai pemenang untuk pertama kalinya. Denga demikian mereka semakin banyak mengukir sejarah baru dalam dunia olahraga bulu tangkis di Indonesia.

Prestasi Ganda Campuran di Kejuaraan All England

Ganda Campuran dari pasanga Christia Hadinata/Imelda Wiguna yang berhasil meraih gelar pada tahun 1979. Setelah itu Ganda Campuran Indonesia terbilang cukup lama sepi dalam meraih gelar di kejuaraan All England Superseries 1000.

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya pada tahun 2012 melalui pasangan baru yaitu Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil meraih kembali juara All England sejak pasangan Chritian Hadinata dan Imelda Wiguna, ini sungguh prestasi yang cukup lama jaraknya untuk bisa dicapai. Gelar juara kembali diraih pada tahun 2014.

Kemudian bermunculan lagi pasangan baru yaitu Praveen Jordan dan Debby Susanto yang berhasil meraih prestasi tertingginya dengan menjadi juara All England pada tahun 2016. Tidak sampai disitu Praveen dengan pasangan barunya yaitu Melati Deava Oktavianti juga berhasil meraih gelar juara di All England pada tahun 2020.

Demikianlah beberapa fakta menarik yang diberikan ole para atlet Indonesia selama mengikuti ajang turnamen di All England. Kita berharap perwakilan Indonesia saat ini yang sudah bersiap menghadapi pertandingan di Inggris, bisa memberikan penampilan yang terbaik dan mendapatkan gelar kembali untuk membawa nama Indonesia semakin harum namanya di luar negeri.

Pada tahun ini semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam meraih gelar juara pada All England tahun ini. Kesempatan yang besar bisa diraih pada sektor Ganda Putra, Ganda Putri dan Tunggal Putra, tidak menutup kemungkinan untuk sektor lain memberikan kejutan baru pada pergelaran All England 2022.

Pertandingan All England akan di selenggarakan pada hari ini di Arena Birmingham, Inggris. Semua jadwal pertandingan All England akan disiarkan secara langsung oleh stasiu televisi swasta I-News dan RCTI+. Para penggemar bulu tangkis tanah air akan bersiap-siap melihat aksi para pemain top dunia berlaga di ajang All England. Pertandingan akan dimulai pada pukul 16:00 WIb hingga selesai. Siap-siap begadang ya hehehehe sudah saatnya mempersiapkan cemilan untuk persiapan nonton bareng bersama keluarga dan orang-orang terdekat.

Sukses selalu buat para atlet Indonesia dan semoga bisa memberikan penampilan terbaik pada All England tahun ini. Kita akan melihat pembuktian dari pasangan Honey Couple Praveen Jordan dan Melati Deava Okttavianti yang memulai debut internasionalnya sebagai pemain professional dan bukan dalam kontingen PB PBSI. Kita akan tetap mendukung dan mendoakan yang terbaik untuk kalian semua. Bismillah bawa gelar juara! amin

Salam Inspirasi dan Salam Olahraga

Pekanbaru, 16 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun