Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Presiden Rusia Vladimir Putin Siap Perang dan Melakukan Operasi Militer di Ukraina

24 Februari 2022   19:00 Diperbarui: 24 Februari 2022   19:03 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : kompas.com | Ilustrasi Presiden Rusia Vladimir Putin

Pada siang tadi Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan bahwa operasi militer ke Ukraina telah dilakukan. Hal ini merupakan sebuah awal dari peperangan yang akan segera di mulai oleh Negara Rusia di Eropa. Vladimir Putin juga mengingatkan kepada negara-negara yang ingin ikut campur atau mencoba memasuki wilayah operasi militer akan mendapatkan konsekuensi yang sangat tidak bisa di bayangkan oleh seluruh negara sebelumnya di Eropa.

Pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin tidaklah main-main , karena sirine pada Negara karaina di beberapa kota besar telah berbunyi dan sedang berlangsung operasi militer setelah pidato Putin selesai diumumkan ke media baik nasional maupun Internasional.

"Situasi saat ini membutuhkan tindakan tegas dan cepat dari kami, Republik Rakyat Donbas meminta bantuan dari Rusia. Dalam hal ini menurut pasal 51 bagian 7 dari Piagam PBB dengan persetujuan Dewan Federasi Rusia dan sesuai dengan yang perjanjian yang diratifikasi pada tanggal 12 Februari tahun ini terkait persahabatan dengan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luthansk." Ujar Vladamir Putin, Presiden Rusia yang dikutip dari media (CNBC Indonesia)

Tidak sampai disitu saja Vladimir Putin juga mengarahkan pasukan militernya untuk melaksanakan Operasi Militer ke Negara Ukraina.

"Kami memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus. Tujuannya untuk melindungi orang-orang yang selama 8 tahun mengalami kekerasan dan genosida dari Rezim Kiev." Sambung pidato Vladimir Putin, Presiden Rusia di Conference Pers (media./CNBC Indonesia)

Tanggapan dari Dubes Ukraina di PBB

Setelah serangan mulai dilakukan oleh pasukan militer Rusia, pihak negara kraina tidak langsng diam dan berpangku tangan menerima begitu saja atas perlakuan yang telah di mulai oleh Rusia. Dubes Ukraina bernama Sergiy Kyslytsya langsung bertindak dan melakukan pertemuan dengan Dewa Keamanan PBB.

"Rusia tidak melaksanakan semua kewajibannya. Tiga menit yang lalu Duta besar Federasi Rusia mengkonfirmasi bahwa Presiden Putin menyatakan perang di Negara Ukraina." Sergiy Kyslytsya, Dubes Ukraina untuk PBB

Jika beberapa negara lain masih bersikukuh ingin membantu atau turun tangan dalam urusan ini maka hal yang paling ditakutkan adalah ancama konsekuensi yang telah disampaikan oleh Presiden Rusia kepada negara yang ingin membantu atau ikut campur.

Perang dunia ketiga yang selama ini ditakutkan oleh semua orang akan terjadi dan dimulai pada negara Eropa dan memiliki dampak besar bagi seluruh dunia. Peristiwa peperangan bukanlah sebuah jalan pintas dalam menyelesaikan sebuah permasalahan, tapi jika hal ini yang berkaitan adalah Rusia dan Ukraina maka mereka berdualah yag harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahan internal mereka.

Negara lain harus menahan rasa ingin ikut campur atau menjadi pahlawan kesiangan karena ini akan menyangkut sebuah permasalahan yang besar dan memiliki dampak besar bagi negara yang memiliki beberapa kepentingan pada situasi ini.

Dalam hal ini pernyataan yang telah disampaikan oleh Vladimir Putin bukanlah hanya gertakan tapi sebuah keseriusan Negara Rusia dalam menyelesaikan permasalahan negaranya dengan Ukraina.

Orang ketiga itu tidak baik dalam sebuah konflik

Dalam permasalahan ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan setelah itu masalah selesai. Dari awal tahun Rusia sudah mulai ingin melakukan agresi militer dengan operasi khusus terhadap negara Ukraina.

Negara yang terlibat dalam kasus ini adalah Rusia dan Ukraina, dalam menjebatani permasalahan ini agar cepat selesai Dewan Keamanan PBB harusnya langsung melakukan tindakan cepat untuk mempertemukan kedua negara yang bersitegang, bukan malah memberikan kesempatan bagi negara lain untuk melakukan sebuah tindakan ikut campur, terutama Amerika Serikat yang selalu berambisi dengan sebuah peperangan.

Amerika Serikat merasa tidak nyaman denga melihat dunia dalam keadaan baik-baik saja, mereka selalu ingin ikut campur dengan tujuan agar egara mereka bisa menjualkan alat perang buatan mereka yang telah dipersiapkan untuk negara-negara yang sedang berkonflik. Saya sangat tidak menyukai hal ini tapi itulah kenyataan yang seharusnya dipahami oleh semua orang.

Konflik mana yang tidak ada Negara Amerika Serikat yang tidak ikut campur dalam sebuah masalah. Dari negara arab hingga Negara Asia selalu mencari keuntungan dibalik permasalahan yang ada, sama halya dengan negara komunis yang memiliki kepentinga dalam menguasai sebuah Negara.

Negara yang dijuluki Adidaya tapi bukan melindungi dan memberikan solusi perdamaian malah mengambil kesempatan dalam kesempitan. Tidak ada guna jika peperangan yang sudah terjadi di dahulu kala, kita bisa belajar atas peristiwa perang yang maha dahsyat di Perang Dunia kedua. Kejadian tersebut hanya meninggalkan kepada kita tentang kenangan yang penuh kegelapan, rasa trauma, ketakutan, keresahan dan kehancuran bagi seluruh peradaban di dunia.

Mungkin ini pula waktunya peradaban manusia hancur dan kiamat datag dengan menampilkan tanda-tanda yang telah dikabarkan oleh orang-orang terdahulu dari kita. Persiapkan diri dan perbanyak amal agar kita bisa selalu dalam lindungan jalan yang benar dan mati dalam keadaan baik dan tidak sia-sia.

Salam Inspirasi, Stop The War and Violence

Duri, 24 Februari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun