Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Presiden Rusia Vladimir Putin Siap Perang dan Melakukan Operasi Militer di Ukraina

24 Februari 2022   19:00 Diperbarui: 24 Februari 2022   19:03 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : kompas.com | Ilustrasi Presiden Rusia Vladimir Putin

Dalam hal ini pernyataan yang telah disampaikan oleh Vladimir Putin bukanlah hanya gertakan tapi sebuah keseriusan Negara Rusia dalam menyelesaikan permasalahan negaranya dengan Ukraina.

Orang ketiga itu tidak baik dalam sebuah konflik

Dalam permasalahan ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan setelah itu masalah selesai. Dari awal tahun Rusia sudah mulai ingin melakukan agresi militer dengan operasi khusus terhadap negara Ukraina.

Negara yang terlibat dalam kasus ini adalah Rusia dan Ukraina, dalam menjebatani permasalahan ini agar cepat selesai Dewan Keamanan PBB harusnya langsung melakukan tindakan cepat untuk mempertemukan kedua negara yang bersitegang, bukan malah memberikan kesempatan bagi negara lain untuk melakukan sebuah tindakan ikut campur, terutama Amerika Serikat yang selalu berambisi dengan sebuah peperangan.

Amerika Serikat merasa tidak nyaman denga melihat dunia dalam keadaan baik-baik saja, mereka selalu ingin ikut campur dengan tujuan agar egara mereka bisa menjualkan alat perang buatan mereka yang telah dipersiapkan untuk negara-negara yang sedang berkonflik. Saya sangat tidak menyukai hal ini tapi itulah kenyataan yang seharusnya dipahami oleh semua orang.

Konflik mana yang tidak ada Negara Amerika Serikat yang tidak ikut campur dalam sebuah masalah. Dari negara arab hingga Negara Asia selalu mencari keuntungan dibalik permasalahan yang ada, sama halya dengan negara komunis yang memiliki kepentinga dalam menguasai sebuah Negara.

Negara yang dijuluki Adidaya tapi bukan melindungi dan memberikan solusi perdamaian malah mengambil kesempatan dalam kesempitan. Tidak ada guna jika peperangan yang sudah terjadi di dahulu kala, kita bisa belajar atas peristiwa perang yang maha dahsyat di Perang Dunia kedua. Kejadian tersebut hanya meninggalkan kepada kita tentang kenangan yang penuh kegelapan, rasa trauma, ketakutan, keresahan dan kehancuran bagi seluruh peradaban di dunia.

Mungkin ini pula waktunya peradaban manusia hancur dan kiamat datag dengan menampilkan tanda-tanda yang telah dikabarkan oleh orang-orang terdahulu dari kita. Persiapkan diri dan perbanyak amal agar kita bisa selalu dalam lindungan jalan yang benar dan mati dalam keadaan baik dan tidak sia-sia.

Salam Inspirasi, Stop The War and Violence

Duri, 24 Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun