Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Hari Lahir Buya Hamka, Ketika Sastra Mengguncangkan Dunia

17 Februari 2022   08:00 Diperbarui: 17 Februari 2022   08:08 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : historia.id | Ilustrasi Buya Hamka sebagai sosok Ulama dan Sastrawan Indonesia

Sejak kejadian itu pula ia terlintas berpikir untuk melakukan perbuatan dosa besar yaitu bunuh diri, ia tidak kuat lagi dengan segala siksaan dan ucapan yang disampaikan kepadanya yang berhasil membuat setan masuk untuk menghasut dirinya melakukan perbuatan dosa besar tersebut. Setelah dengan adanya pergolaka batin dan pikirannya, akhirnya beliau berhasil melampaui ujiannya dengan sangat baik di dalam sel tahanan penjara.

Buya Hamka berhasil membuat banyak tulisan dan pemikirannya yang ia tuangkan dalam sebuah karya menjadi sebuah buku dari masa kelamnya hidup di dalam penjara tahanan sebagai pengkhianat bangsa. Sungguh tuduhan dan tuntutan pemerintah pada masa itu sangatlah kejam dan menyiksa batin serta mentalnya. Hal ini terlihat Buya Hamka ikhlas dalam menjalani hukuman dan tuduhan yang dijatuhkan kepada dirinya, dengan nilai agama dan keimanan yang besar dimilikinya membuat ia kuat dan sabar dalam menjalani masa tahanannya.

Buya Hamka juga dikenal sebagai sastrawan hebat pada masanya, pemikiran dan suara hatinya yang menjadi keresahan dalam dirinya ia tuangkan ke dalam tulisan untuk mengkritik dan memberikan masukan kepada pemerintah yang berkuasa pada masa itu. Beliau juga memiliki rival dalam kepenulisannya yaitu Pramoedya Ananta Toer, perseteruan mereka selalu hebat dalam balas membalas tulisan ke koran dan media cetak untuk menyampaikan maksud dan tujuan mereka. Kisah ini ada di buku Adicerita Hamka yang ditulis oleh James R. Rush

Buya Hamka boleh telah tiada, karyanya selalu ada menyapa

Tanggal 24 Juli 1981, Buya Hamka meninggal dunia dan tutup usia pada umur 73 tahun. Walau beliau sudah tiada tapi semua orang akan selalu mengenangnya sebagai ulama dan bapak sastrawan hebat yang sempat mengisi dunia literasi yang ada dimiliki oleh negeri ini. Karya beliau selalu menjadi pedoman dalam perkembangan dunia literasi negeri ini, tanpa adanya karya-karya luar biasa nan hebat muncul dari kepiawaianya, mungkin kita tidak bisa mengenal sosok beliau hingga sampai saat ini.

Harimau mati meninggalkan belangnya, Gajah mati meninggalkan Gadingnya dan Manusia mati meninggalkan namanya. Itulah yang ditinggalkan oleh Buya Hamka, melalui karya yang luar biasa hingga namanya selalu dikenang oleh semua Kalangan dari masa ke masa. Tidak pernah terhenti jasa dan pengorbanan beliau yang telah diperjuangkan dulu, karena ia meninggalkan harta karun besar untuk anak-anak muda yang hidup pada era serba digitalisasi dan globalisasi seperti saat sekarang ini.

Sosok Buya Hamka bisa dijadikan sebagai pedoman dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan, agama, berbangsa dan bernegara yang baik. Semua itu bisa kita dapatkan dari membaca semua karya-karya beliau yang telah kembali diterbitkan oleh penerbit nasional. Ilmu dan pengetahuannya dari Buya Hamka sangat luas dan sudah banyak mengakui karya-karya beliau yang amat luar biasa.

Para penggiat literasi dan penulis di Indonesia telah menjadikan sosok Buya Hamka sebagai panutan dalam perkembangan dunia literasi Indonesia saat ini. Semoga pemerintah lebih peduli lagi dengan perkembangan dunia literasi saat ini, karena minat pembaca di negeri ini sangatlah besar tapi harga buku yang terus meningkat naik membuat mereka harus membeli buku dengan berburu ke pemasaran bajakan.

Sungguh ironi jika dunia literasi bobrok seperti saat ini, penulis seakan di perkosa karyanya oleh sang pembajak dan menghasilkan keuntungan yang besar bagi market mereka, tapi yang dirugikan adalah penerbit dan para penulis hebat yang ada di negeri ini. Mereka mulai banyak berhenti menulis karena pasaran buku sudah dalam ancaman besar dan menuggu bom waktu yang akan hancurnya pendidikan dan nilai-nilai kemanusiaan yang ada saat sekarang.

Salam Inspirasi dan Salam Literasi

Duri, 17 Februari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun