Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSSI Bisa Apa? Shin Tae Yong Tersinggung, Haruna Soemitro Lebih Baik Diam Saja

17 Januari 2022   11:20 Diperbarui: 17 Januari 2022   12:53 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : tribunenews.com | Ilustrasi Shin Tae Yong memakai Nomor punggung 1 sebagai Pelatih timnas Indonesia

Drama di dalam organisasi sepak bola Indonesia tidak perlu dipertanyakan lagi, karena terlalu banyak permasalahan internal yang membuat para pecinta sepak bola ditanah air murka dan sakit hati dengan perilaku dari para petinggi yang ada di dalam PSSI. Baru kemarin seluruh jajaran PSSI melakukan evaluasi terhadap penampilan Timnas di Piala AFF 2020 di Singapura, Timnas Indonesia berhasil membawa gelar sebagai Runner-Up di Piala AFF Suzuki Cup 2020.

Tagar #HarunaOut dan #SaveSTY sempat menjadi trending topik dalam akun media social twitter. Pelatih Shin Tae Yong merasa tersinggung dengan ucapan dari petinggi Exco PSSI Haruna Soematri yang mengatakan " Sebelum anda itu [Indonesia] sudah lima kali jadi runner-up. Ya ada atau tidak adanya Shin Tae Yong itu prestasi tertinggi kita itu runner-up" ucap Haruna Soematri (dikutip dari laman CNN Indonesia)

Perkataan kalimat diatas sungguh tidak pantas dilakukan oleh orang-orang yang memiliki akal pikiran yang normal. Setiap kesempatan dalam menjalani semua hal yang ingin kita capai selalu ada namanya proses yang harus kita lakukan atau jalani. Tidak semerta-merta hanya ingin mendapatkan hasil yang baik tanpa harus menjalani sebuah proses; itu adalah sesuatu hal yang tidak mungkin dan tak akan pernah terjadi di atas dunia ini.

"Kalau prestasinya runner up ya apa bedanya dengan kemarin [pelatih sebelumnya]. Lebih-lebih kemarin ada yang ngomong, apa bedanya dia dengan Simon [McMenemy]. Simon juga maksimalnya runner up itu mungkin yang buat dia tersinggung." Sambung Haruna Soematri (Kutipan dari CNN Indonesia)

Hal ini sungguh tidak masuk akal dan wajar jika pelatih Shin Tae Yong tersinggng dengan ucapan dari Exco PSSI. Namun, alangkah baiknya sebuah kritik disampaikan dengan cara penyampaian yang lebih baik dan elegan sebagai petinggi dalam sebuah organisasi. 

PSSI selama ini toh belum pernah memperlihatkan prestasi yang membanggakan, melainkan sebuah kenyataan bahwa dunia olahraga sepak bola kita di Indonesia sedang carut marut dengan adanya mafia bola yang bersarang di dalam organisasi.

Tak banyak yang perlu dibanggakan dalam prestasi olahraga sepak bola di tanah air, jika masih memiliki petinggi-petinggi organisasi yang memiliki kepentingan sendiri-sendiri tanpa berpikir jangka panjang untuk kemajuan sepak bola Indonesia. PSSI saat ini tidak bisa berbuat apa-apa karena liga yang sedang berlangsung di tanah air pun masih banyak tindakan kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatur pertandingan berada di luar lapangan sepak bola.

Setiap Prestasi harus menjalani sebuah proses

Setiap hal yang kita ingin capai dalam kehidupan kita tidak akan ada yang namanya didapat dengan cara instan. Semuanya perlu butuh proses dan perjalanan panjang untuk bisa menghasilkan sebuah prestasi yang baik untuk kita capai. 

Manusia yang berani bilang semua pencapaian bisa didapatkan secara instan tanpa ada proses, mereka adalah manusia yang tidak mau bekerja keras, sombong, angkuh dan hanya perlu memanfaatkan kepentingan pribadi dalam memuaskan hasratnya dirinya untuk hal sementara bukan jangka panjang.

PSSI harusnya berkaca dengan semua hal yang telah terjadi selama ini. Saya masih ingat sudah berapa kali Najwa Shihab memberikan ruang tentang permasalahan olahraga sepak bola Indonesia didalam acaranya "Mata Najwa". 

Acara ini sudah hampir  tujuh jilid membahas masalah olahraga sepak bola Indonesia yang hampir sudah memperlihatkan sisi buruk dari para petinggi organisasi yang penuh dengan orang-orang licik. 

Sudah banyak bukti adanya permainan mafia bola yang mengatur skor pertandingan yang berlangsung di lapangan liga nasional yang sudah di bocorkan oleh berbagai narasumber yang bertaubat untuk tidak melakukan lagi aksinya.

Rakyat Indonesia masih menaruh harapan dan rasa percaya bahwa olahraga sepak bola Indonesia akan membaik, dengan adanya penampilan garuda muda Indonesia di Piala AFF Suzuki Cup kemarin. 

Semua para pecinta bola di tanah air kembali menyaksikan perjuangan dan memberikan dukungan yang murni kepada pemain muda Indonesia yang telah berjuang sangat keras untuk bisa memberikan hasil yang maksimal dan ingin meraih gelar juara di turnamen bergengsi di negara Asia Tenggara.

Ketika rasa percaya itu mulai timbul dan tumbuh kembali dengan hadirnya sosok pelatih Shin Tae Yong. Semua para pecinta bola tanah air merasakan kembali rasa percaya diri dan sepak bola Indonesia akan lebih baik dan maju di mata dunia. 

Tapi dengan adanya kejadian kemarin membuat harapan semua para pecinta bola pupus dan kecewa dengan adanya statement petinggi Exco PSSI seperti yang dilakukan oleh Haruna Soemitro. Semua para pecinta bola ditanah air serentak melakukan dukungan dengan melakukan serangan kekuatan di media social untuk menyelematkan pelatih Shin Tae Yong.

PSSI tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya melakukan perbaikan dari anggota-anggota yang ada di dalam organisasinya. Pelatih yang memiliki kualitas mental yang baik pasti tidak akan mau mengikuti keinginan dari para petinggi yang mengambil keuntungan dari keinginannya dengan memberikan perintah kepada pelatih dan pemain yang berada di dalam lapangan. 

Jika sudah menyangkut dengan mafia bola, semua hal bisa terjadi karena pasti ada uang dan hal-hal yang di dapatkan dari mereka untuk menghentikan mimpi dan harapan bangsa ini untuk bisa melihat Timnas Indoensia menjadi sang juara dalam olahraga sepak bola.

Kualitas pemain Timnas Indonesia tidak kalah hebat dari pemain yang berada diluar sana. Mereka seolah-olah diperdaya dan dipermainkan oleh orang-orang yang berada didalam organisasi untuk mengatur dan bagaimana harusnya bermain dilapangan. 

Kita pasti masih ingat kejadian pada tahun 2010 ketika Indonesia harus berhadapan dengan Malaysia, Indonesia tiba-tiba kalah dan tidak bisa melakukan banyak hal karena tercium adanya tindakan kecurangan dibalik pertandingan tersebut agar pemain Indonesia harus kalah dalam turnamen tersebut.

Mafia bola pun terus menggerogoti olahraga sepak bola di tanah air, dengan adanya pengaturan skor pertandingan dilapangan yang sempat dibahas di acara Mata Najwa dengan tema "PSSI Bisa Apa?" jilid 7. 

Banyak narasumber yang membongkar para pelaku yang bermain dalam olaharaga ini, sehingga setelah acara mata Najwa usai Tim khusus untuk mengusut masalah mafia bola diust dan banyak tertangkap dan masuk ek dalam bui. Tapi kita harus ingat bahwa selagi masih ada unsur politik didalam organisasi olahraga maka atlet kita masih dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Pelatih Shin Tae Yong harus bertahan dan Timnas harus Juara

Dengana danya kasus masalah ini saya berharap pelatih Shin Tae Yong menjadikannya sebagai pelecut kobaran semangat untuk melatih Timnas daruda muda Indonesia untuk bisa berprestasi di manca negara. Ucapan yang disampaikan oleh Husuna Soemitro dianggap sebagai kilasan pribahasa yang sering kita dengar bersama "Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu", abaikan ucapan orang-orang yang akan menghancurkanmu, pikirkanlah orang-orang yang memberikan dukungan dan masih menaruh harapan kepada mu.

Saya dan semua para pecinta bola ditanah air pasti setuju dengan melindungi pelatih Shin Tae Yong untuk tidak mundur dan tetap melatih Timnas Indonesia agar bisa menajdi lebih baik. Orang-orang seperti itu ahrus dilawan dan dibungkam dengan sebuah prestasi dengan menjalani berbagai proses yang harus dilakukan bukan secara instan dengan duit haram. Kami masih percaya dan yakin pelatih Shin Tae Yong masih bisa melakukan yang lebih baik lagi ke depannya, masih banyak turnamen penting yang harus bisa dibuktikan kepada mereka.

Tindakan mafia bola dan petinggi-petinggi PSSI biarlah menajdi urusan kami rakyat Indonesia yang memantau pergerakan mereka jika melakukan sebuah tindakan kecurangan.

Sekecil apa pn tindakan mereka selalu tercium oleh nitizen +62 atas tindakan jahat mereka dalam mengehentikan mimpi dan harapan generasi muda Indonesia dalam meraih prestasi bola di tingkat yang lebih tinggi. Kami sudah rindu akan kemajuan dari Timnas Indonesia yang sudah mulai membaik saat ini, karena setiap proses dan jalan yang telah dilakukan pasti disorot oleh seluruh bangsa ini.

PSSI harusnya menyerahkan kepercayaan penuh kepada pelatih dan official yang berda dilapangan, mereka hanya memikirkan yang terbaik untuk Timnas Indonesia. zaman sudah semakin canggih, semakin banyak trik permainan kecurangan yang kalian lakkan akan selalu terdeteksi oleh kmai seluruh bangsa Indonesia. malulah sebagai petinggi yang harusnya memiliki sikap pemimpin yang memiliki tanggung jawa dan ingin membuat sepak bola lebih baik di masa yang akan datang, bukan melakukan sebuah tindakan yang harus menjatuhkan harga diri bangsa hanya sebatas uang haram belaka.

Kita hidup bukan untuk selamanya, melainkan sebuah perjalanan sementara dalam mengmpulkan kebaikan diatas dunia ini. Lakukanlah tugas kalian sebagai petinggi yang semestinya klain harus lakukan, bukan mempermalukan dan menjathkan harga diri untuk rakyat, bangsa dan seluruh mata dunia melihat keburusan dan kebusukan dari tingkah dan perbuatan  kalian.

Kita semuua berharap agar sepak bola Indonesia bisa menajdi lebih baik dan bisa mmiliki prestasi yang membanggakan seperti cabang olahraga bulutangkis yang sellau memberikan prestasi yang amat luar biasa dan telah diakui oleh dunia bahwa Indonesia merupakan raja pemain bulutangkis terbaik yang dimiliki oleh BWF saat ini. Kita ingin prestasi yang sama juga bisa didaptkan dan dirasakan oleh Timnas Indonesia di masa yang akan datang jika meraih kesuksesan yang sama dengan olahraga bulutangkis. Timnas Indonesia akan banyak dilirik oleh klub-klub dunia untuk bsia memiliki kesempatan berlatih dan ikut bergabung dengan pemain Top Dunia.

Salam Inspirasi dan Salam Olahraga

Pekanbaru, 17 Januari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun