Kejadian serupa terjadi lagi ditahun 2021 dan ini lebih parah lagi karena Nova Widianto sebagai pelatih sudah muak dan tidak bisa menahan lagi dengan spirit dari pasangan Ganda Campuran Indonesia yang tidak pernah berubah.
Saya sangat setuju dengan apa yang telah diputuskan oleh pelatih jika Praveen dan Melati dicoret dalam skuad Pelatnas PP PBSI, karena ini sudah tidak bisa ditolerir lagi dengan permasalahan yang sama.Â
Dengan sikap yang diperlihatkan oleh Praveen dan Melati tidak memberikan contoh sebagai pemain senior yang harus memberikan contoh kepada pemain Junior yang ada di bawah mereka untuk bisa lebih semangat dan meniru permainan fighting mereka dilapangan, tapi ditahun 2021 pasangan ini malah lebih menurun penampilannya dari biasanya.
Praveen dan Melati merupakan pemain terbaik yang memiliki peringkat yang sangat bagus di peringkat BWF yaitu pemain yang memiliki peringkat nomor lima terbaik dunia.Â
Jadi, kualitas dan penampilan mereka harusnya sudah tidak diragukan lagi karena mereka memiliki kemampuan yang sudah makan asam garam lebih banyak dari pemain yang lain.
Pelatih Nova Widianto lebih mengutamakan pemain muda yang bisa mau diatur dan akan membuat regenerasi baru dalam meramaikan persaingan dunia bulutangkis tahun ini.Â
Dengan demikian nasib Praveen dan Melati tinggal menunggu hasil panggilan dari Seleknas yang akan berlangsung pada tanggal 10 hingga 15 Januari mendatang untuk bisa melihat nama pemain yang akan bergabung di skuad Pelatnas PP PBSI di tahun 2022.
Sementara waktu ini, semua atlet yang bergabung di Pelatnas PP PBSI semuanya telah dikembalikan ke masing-masing klub dimana tempat mereka bernaung.Â
Pada waktu yang sama mereka sambal menunggu hasil keputusan dari seleknas yang akan dilaksankan pada pertengahan bulan Januari dalam menentukan pemain yang akan bergabung kembali di Pelatnas PP PBSI. Â
Pihak klub yang menaungi Praveen dan Melati yaitu PB Djarum akan bertanggung jawab dan mencari jalan alternative untuk para atletnya. Jika mereka dicoret dari daftar nama yang akan masuk di Pelatnas PP PBSI maka pihak klub akan berjuang sendiri untuk pemainnya dengan jalur khusus yaitu sebagai pemain independent atau Professional seperti yang dilakukan oleh Hendra Setiawan/ Muhammad Ahsan. Semua biaya akan ditanggung atas pribadi sendiri atau dari klub untuk bisa bertahan dan ikut bersaing dengan pemain elit dunia lainnya.
Saya berharap dengan apa yang telah terjadi saat ini dan sambil menunggu kabar pengumuman hasil seleknas dari pihak Pelatnas PP PBSI di minggu depan.Â