Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Filosopi Kopi "Aroma Gayo": Ada Kopi Ada Cerita, Tidak Ada Kopi Tidak Ada Cerita

7 November 2021   14:30 Diperbarui: 7 November 2021   14:32 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film ini juga memperjelas bahwa emasipasi wanita terlihat dalam gaya hidup mereka di Tanah Gayo, saya semakin tertarik untuk melihat film ini sampai tuntas karena banyak pengetahuan dan pelajaran yang baru disampaikan oleh pembuat film kepada penontonnya.kalian wajib melihat film documenter ini di platform digital yang ada di layar smartphone kita.

  • Konservatif

Takengon merupakan sebuah istilah yang unik di tanah gayo yang terdiri dari dua suku kata yaitu Ta dan Kengon yang artinya pas terlihat atau pas ditemukan. 

Takengon itu adalah integrasi dari dua komponen di tanah gayo yaitu sebuah danau dan hutan. Danau merupakan penghasil kelembapan yang menyampaikan aroma wangi kopi gayo yang terdapat di dalam hutan itu yaitu Kopi Gayo di atas tanah gayo.

Kopi gayo tumbuh dalam sebuah hutan di tanah gayo dimana ia bisa berdampingan dengan tumbuhan lain di dalam hutan, Kopi Gayo tidak egois seperti manusia yang bisa hidup saling berdampingan dan bertoleransi untuk bisa terus tumbuh dan berkembang menajdi penghasil kekeyaan alam yang terindah untuk masyarakat orang yang hidup di tanah Gayo.

Masyarakat di tanah gayo sudah mulai sadar akan keunggulan kopi dari tanah lahir mereka sehingga mereka banyak belajar, membuat sebuah temuan baru dan memilah jenis-jenis kopi yang mereka hasilkan di kebun tanah mereka di Tanah gayo untuk bisa di beri nama dan diolah menajdi sebuah minuman yang berkelas. 

Masayarakat dan anak-anak muda di tanah gayo mulai berhasil menciptakan cita rasa baru dari sebuah kopi yang lahir dan tumbuh dari tanah kelahiran mereka dari dulu.

  • Humanis

Kopi gayo merupakan harta warisan yang ditinggalakn oleh leluhur terdahulu untuk anak cucu mereka sekarang, sehingga anak-anak muda sekrang bisa melestaraikan dan membudidayakan hasil alam yang ada di tanah gayo. 

Orang-orang yang peduli dengan Kopi gayo, mereka bukan seperti seorang pengusaha yang hanya memikirkan kepentingan tentang sebuah keuntungan dalam hal finansial, melainkan bagaiman orang-orang itu mereka memperlakukan Kopi gayo adalah sesuatu personal yang bisa membuat mereka menjadi manusia yang humanis kepada sekitarnya.

Mungkin berkah kopi gayo belum merata dirasakan oleh seluruh masyarakat yang hidup tinggal disana, ini bisa menjadi peran pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di tanah gayo dalam meningkatkan kualitas hasil kekayaan alam dan di barengin dengan kemajuan sumber daya manusia untuk memeprkenalkan Kopi gayo di seluruh dunia.

Dengan adanya peran bantuan pemerintah yang fokus dan terus-menerus membant dalam pelestarian dan perkembangan kemanusiaan dan potensi kekyaan ala mini, bisa menumbuhkan dan membangkitkan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional untuk negeri ini. Film ini sungguh membuka mata saya akan banyak nilai tentang sebuah kehidupan yang sederhana tapi kaya akan makna.

Film documenter ini tidak tayang di bioskop-bioskop tanah air, film ini hanya ada di platform digitan yaitu di Bioskop online untuk bisa mengaksesnya dengan berlangganan dan melihat isi serial dari Film Filosofi Kopi ini. Selamat menonton dan semoga review yang saya buat bisa bermanfaat dan menarik pembaca untuk segera untuk melihat dan menonton film pendek ini agar bisa merasakan apa yang sudah saya rasakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun