"Kopi, seni, khususnya puisi itu adalah kehidupan dari masyarakat Gayo, tradisi Seni Sidong, Â artinya puisi yang didendangkan dalam ingingan musik tepok tangan. Kopi ini adalah nafas kehidupan, yang dituang dalam cangkir harapan, kopi juga merupakan nafas cinta diminum penuh geloro dari bibir cakrawala. Ayo teguk kopi kita teguk dunia."Â
Fikar W. Eda - Seniman
Filosopi Kopi bermula dari sebuah karya Novel dari Penulis hebat Indonesia yaitu Dewi Dee Lestari, Novel Filosopi Kopi sudah pernah diangkat ke layar lebar pada tahun 2015 dan 2017 dengan judul yang sama Novelnya yaitu Filosofi Kopi 1 & 2. Film ini dibintangi oleh Rio Dewanto dan Chicco Jerikho yang berperan sebagai dua orang sahabat yang memiliki ketertarikan tentang Kopi, mereka yaitu Ben dan Jody, kemudian dari film ini muncul serialnya di Bioskop Online yang di narasikan langsung oleh Rio Dewanto.
Film ini merupakan sebuah documenter tentang "Kopi Gayo", asal muasal tentang Kopi Gayo dijelaskan dengan sangat baik oleh para narasumber dalam film documenter ini. Film ini langsung di pimpin langsung oleh Rio Dewanto dan narasumber seperti Sadikin Gembel, Aman Zakirah, Rahmah Ketiara, Ikrar Aman Kuba, Hendra Maulizar, Cassandra, Sahru Lut Iman, Fikar W. Eda dan Iwan Juni.
Film yang berdurasi hanya 27 menit ini saya menonton dengan antusias rasa ingin tahu tentang sebuah Kopi Gayo, ternyata ada banyak hal yang bisa kita pelajari tentang kekayaan alam kita yang satu ini yang harus kita lestarikan dan selamatkan agar bisa mendunia namanya dan menghasilkan devisa terbesar untuk negeri kita tercinta ini.
Ada 4 hal yang menarik dalam mengenal Kopi Gayo ini yang bisa kita pelajari
Berkeadilan Sosial
Kopi Gayo pernah mengisi 80% kebutuhan Starbuck di seluruh dunia, awal mula Kopi gayo ini mdikenal oleh dunia lebih banyak yang tahu dengan nama Kopi Mandailing. Dengan sumber daya manusia yang terbatas di tanah gayo, mereka mengirim hasil kopi mereka ke medan untuk di ekspor ke luar negeri.
Setelah itu dengan berkembangnya teknlogi dan zaman sekarang masayarakat tanah gayo bisa dengan sendirinya melakukan segala transaksi untuk dalam negeri dan luar negeri, dengan demikian ekonomi di wilayah tanah gayo mulai tumbuh dan membangkitkan pertumbuhan ekonomi kepada masyarakat disana agar bisa lebih hidup dengan baik.Â
Dengan memanfaatkan segala kecanggihan didunia digital semoga mereka yang tinggal di tanah gayo bisa memanfaatkan fasilitas itu untuk bisa melanjutkan kehidupan mereka dengan hasil kekayaan alam yang sudah dikenal oleh seluruh dunia tentang Kopi Gayo.
Tidak Bias Gender
Dalam film ini saya melihat petani dalam bekerja di kebun kopi ini diisi oleh ibu-ibu untuk memetik buah kopi yang sudah merah dan masak di batang pohonnya. Dengan memanfaatkan sumber daya manusia seperti ibu-ibu berarti hal ini merupakan sudah hal biasa dalam bekerja.Â
Kita semua tahu yang bekerja itu dalam sebuah rumah tangga adalah laki-laki, namun dengan berjalannya waktu peran perempuan itu sangat penting dalam sebuah pekerjaan.
Film ini juga memperjelas bahwa emasipasi wanita terlihat dalam gaya hidup mereka di Tanah Gayo, saya semakin tertarik untuk melihat film ini sampai tuntas karena banyak pengetahuan dan pelajaran yang baru disampaikan oleh pembuat film kepada penontonnya.kalian wajib melihat film documenter ini di platform digital yang ada di layar smartphone kita.
Konservatif
Takengon merupakan sebuah istilah yang unik di tanah gayo yang terdiri dari dua suku kata yaitu Ta dan Kengon yang artinya pas terlihat atau pas ditemukan.Â
Takengon itu adalah integrasi dari dua komponen di tanah gayo yaitu sebuah danau dan hutan. Danau merupakan penghasil kelembapan yang menyampaikan aroma wangi kopi gayo yang terdapat di dalam hutan itu yaitu Kopi Gayo di atas tanah gayo.
Kopi gayo tumbuh dalam sebuah hutan di tanah gayo dimana ia bisa berdampingan dengan tumbuhan lain di dalam hutan, Kopi Gayo tidak egois seperti manusia yang bisa hidup saling berdampingan dan bertoleransi untuk bisa terus tumbuh dan berkembang menajdi penghasil kekeyaan alam yang terindah untuk masyarakat orang yang hidup di tanah Gayo.
Masyarakat di tanah gayo sudah mulai sadar akan keunggulan kopi dari tanah lahir mereka sehingga mereka banyak belajar, membuat sebuah temuan baru dan memilah jenis-jenis kopi yang mereka hasilkan di kebun tanah mereka di Tanah gayo untuk bisa di beri nama dan diolah menajdi sebuah minuman yang berkelas.Â
Masayarakat dan anak-anak muda di tanah gayo mulai berhasil menciptakan cita rasa baru dari sebuah kopi yang lahir dan tumbuh dari tanah kelahiran mereka dari dulu.
Humanis
Kopi gayo merupakan harta warisan yang ditinggalakn oleh leluhur terdahulu untuk anak cucu mereka sekarang, sehingga anak-anak muda sekrang bisa melestaraikan dan membudidayakan hasil alam yang ada di tanah gayo.Â
Orang-orang yang peduli dengan Kopi gayo, mereka bukan seperti seorang pengusaha yang hanya memikirkan kepentingan tentang sebuah keuntungan dalam hal finansial, melainkan bagaiman orang-orang itu mereka memperlakukan Kopi gayo adalah sesuatu personal yang bisa membuat mereka menjadi manusia yang humanis kepada sekitarnya.
Mungkin berkah kopi gayo belum merata dirasakan oleh seluruh masyarakat yang hidup tinggal disana, ini bisa menjadi peran pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di tanah gayo dalam meningkatkan kualitas hasil kekayaan alam dan di barengin dengan kemajuan sumber daya manusia untuk memeprkenalkan Kopi gayo di seluruh dunia.
Dengan adanya peran bantuan pemerintah yang fokus dan terus-menerus membant dalam pelestarian dan perkembangan kemanusiaan dan potensi kekyaan ala mini, bisa menumbuhkan dan membangkitkan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional untuk negeri ini. Film ini sungguh membuka mata saya akan banyak nilai tentang sebuah kehidupan yang sederhana tapi kaya akan makna.
Film documenter ini tidak tayang di bioskop-bioskop tanah air, film ini hanya ada di platform digitan yaitu di Bioskop online untuk bisa mengaksesnya dengan berlangganan dan melihat isi serial dari Film Filosofi Kopi ini. Selamat menonton dan semoga review yang saya buat bisa bermanfaat dan menarik pembaca untuk segera untuk melihat dan menonton film pendek ini agar bisa merasakan apa yang sudah saya rasakan.
Selalu dukung dunia perfilman Indonesia karena setiap karya adalah sebuah hasil seni yang sungguh luar biasa memiliki arti dan makna tersendiri bagi penggiatnya.Â
Sarana film dalam menyampaikan informasi dan edukasi merupakan sebuah alternative yang manjur dalam memajukan industry perfilman kita di tanah air dengan menyuguhkan film-film karya anak bangsa berkualitas dan memiliki nilai untuk orang-orang yang menontonnya. Saya berharap perfilman Indonesia bisa menebuh pasar dunia dan bisa meraih Piala Oscar sebagai film terbaik untuk seluruh dunia.
Selamat menonton dan Salam Hangat buat kita semua
Irfan Fandi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H