Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "The Medium", Sebuah Tradisi Membawa Malapetaka dalam Keluarga

23 Oktober 2021   12:45 Diperbarui: 26 Oktober 2021   18:50 2940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Suara.com

Semua kru merekam semua kejadian dari awal hingga akhir, awal menonton film ini seperti kumpulan puzzle yang harus di susun dan terangkai menjadi sebuah cerita yang menarik untuk di simak dan diikuti hingga tuntas.

Sumber foto : Liputan6.com
Sumber foto : Liputan6.com

Saya sangat suka dengan sound music dan score dalam film The Medium ini, menambah sensasi menyeramkan, menegangkan hingga membuat penonton tidak nyaman di tempat bangku kursi yang telah disediakan bioskop. 

Ketika alur cerita mulai memperlihatkan jalan keluar untuk penyelesaian, music dalam film ini semakin menegangkan dan menakutkan hingga membuat saya terus fokus dengan film ini sampai tuntas.

Saya berfikir film ini hanya dimiliki oleh Indonesia saja tentang dunia perdukunan, tetapi di Thailand juga memiliki tradisi dan caranya sendiri untuk melestarikan budaya dari leluhur mereka. Hal yang dilakukan dalam membuat sebuah ritual juga sangat menegangkan dan memberikan rasa takut yang sangat luar biasa ketika menonton film ini.

Saya menyarankan untuk menonton film ini beramai-ramai bersama keluarga atau orang-orang terdekat, karena ketika film ini sudah masuk di bagian pertengahan ke belakang terasa mencekam hingga akhir film ini usai.

 Semua adegan sangat berasa mencekam dan mendebarkan dari setiap terror dan kejadian yang terjadi dari tokoh Mink yang mengalami tradisi dari leluhur untuk menurunkan ilmu dari keluarganya.

Pesan yang bisa di petik dari Film The Medium

Dengan kemajuan teknologi dan perkembangan dunia yang semakin luar biasa, tradisi dan budaya harus bisa kita lestarikan dalam kehidupan kita sesuai dengan aturan yang ada. 

Namun kalo untuk hal dunia hitam lebih baik untuk di tinggalkan karena tidak baik untuk hidup kita, sesuatu hal yang berurusan dengan hal ghaib jika tidak bisa mengendalikannya dengan baik akan berujung pada sebuah malapetaka yang bisa merugikan kita dan orang-orang yang kita sayangi.

Kita boleh mempercayai dunia ghaib tapi bukan untuk meyakininya sebagai penolong atau melakukan persembahan, tindakan itu sangat bertentangan dalam ilmu agama. Sesuai dengan kepercayaan saya agama Islam kita boleh meyakini dan mengakui keberadaan dunia ghaib tapi tidak untuk mempercayai mereka dan melakukan sesuatu hal yang melanggar agama.

Jika hal itu dilakukan maka kita telah melakukan perilaku "Syirik", tindakan yang mempersekutukan Allah adalah sebuah perbuatan dosa besar yang tidak bisa diampuni oleh Sang Maha Kuasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun