Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Malignant", Belajar Mengenal dan Mengontrol Dua Sisi dalam Diri Manusia

7 Oktober 2021   16:00 Diperbarui: 8 Oktober 2021   19:01 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya menyarankan kepada teman-teman yang akan menonton film ini jangan sampai sendirian, karena tidak sanggup hahahaha apalagi kondisi dalam bioskop yang hanya boleh diisi oleh 50% dari kapasitas yang disediakan oleh tempat bioskop. 

Dengan jarak kursi yang tak sama lagi seperti dulu yang masih rapat dan bisa menyenggol teman sebelah, kali ini kondisinya berjarak satu bangku dan bisa kebayangkan bagaimana menonton film thriller horror dalam bioskop dengan suara sound yang bergema luar biasa dan kegelapan di mana-mana.

Awal pembuka dalam film Malignant menjadi kunci dan alat petunjuk untuk menyelesaikan masalah yang ada di dalam diri Madison, karena ia sewaktu kecil memiliki teman khayalan yang diberi nama “Gabrielle”. 

Setelah Madison beranjak dewasa banyak kejadian aneh dalam mimpi dalam kehidupannya yang seperti nyata dan terus menghantui dirinya. Kematian suami dan anak yang dikandungnya membuat ia semakin depresi dan terpukul karena buah hati dan suaminya telah tiada.

Teror terus berlanjut dan membuat Madison selalu merasakan kengerian dan ketakutan yang amat teramat memberikan tekanan dalam dirinya. 

Setiap kematian yang diberitakan dalam televisi selalu ada di dalam mimpinya, seakan-akan ia berada disaat pembunuhan itu sedang berlangsung dan ia hanya bisa melihat dan tidak bisa melakukan apa-apa. Orang disekitarnya menganggap bahwa ia sedang berhalusinasi.

Sumber foto : gilafilm.id
Sumber foto : gilafilm.id

Setiap pembunuhan yang terjadi diselidiki oleh Polisi setempat yang dikepalai oleh Kekoa Shaw (George Young) dan didampingi oleh Regina Moss (Michole Briana White) sebagai asistennya dalam menuntaskan kasus ini. 

Setiap kejadian memiliki keterkaitan yang menarik penonton, bagai merajut pecahan puzzle yang disatukan menjadi sebuah kesatuan cerita yang hebat. 

Setelah kasus ini selesai dan film ini tuntas penonton akan mengatakan “O pantes tadi bla bla dan kejadian itu bla bla” dengan penjelasan dan argumen tangkapan yang baru disadari oleh penonton termasuk saya.

Cerita seperti itu juga pernah dibuat oleh James Wan dalam film terdahulunya dengan judul Insidious, dari film sekuel pertama memiliki keterkaitan sampai akhir sekuel yang membuat para penggemar horor terpukau dengan imajinasi dan cara berpikir sang sutradara dalam membuat sebuah alur cerita yang bolak balik tetapi pintar mengecoh para penggemarnya jika tidak teliti dalam menonton film secara seksama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun