Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Teman yang Melakukan Pinjaman Online, Aku yang Menjadi Target Debt Collector

25 Agustus 2021   18:00 Diperbarui: 26 Agustus 2021   10:06 1620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku kenal dengan orang yang bersangkutan, ia salah satu rekan kerja dulu di perusahaan swasta. 

Aku mencoba menghubungi orang bersangkutan untuk meminta penjelasan mengapa namaku dibawa olehnya. 

Ternyata nomor yang dihubungi tidak aktif dan ternyata ia sengaja membuang nomor itu untuk kabur dari kejaran atau ancaman dari debt collector. 

Aku mendapat informasi itu dari teman-temanku yang masih bekerja di satu perusahaan dengannya.

Ia pun sudah diketahui bolos kerja karena kasus ini. Parahnya lagi, ternyata banyak yang telah menajdi korban untuk dihubungi oleh pinjaman online.

Ilustrasi salah satu contoh isi pesan dari nomor tak dikenal | Foto dokumentasi pribadi
Ilustrasi salah satu contoh isi pesan dari nomor tak dikenal | Foto dokumentasi pribadi

Aku berpikir ini merupakan sebuah penyadapan sistem dalam gawai melalui sebuah aplikasi tersebut. Sehingga nomor yang tersimpan di gawai orang yang melakukan transaksi, maka semua nomor tersebut akan dihubungi oleh mereka untuk meminta pertanggung jawaban sebagai orang terdekat yang mengetahui keberadaan tersangka. 

Tapi itu adalah sebuah pelanggaran yang mengambil data privasi orang lain. Sebuah data pribadi tidak bisa disalahgunakan apalagi dibocorkan kepada orang-orang yang tidak dikenal.

Alhasil aku mendapatkan bebagai macam pesan dan telepon dari orang-orang yang sedang mencari tersangka tersebut. 

Setiap mereka menelpon dan mengirim pesan, selalu dengan nomor yang berbeda secara acak. 

Berulang kali juga aku melakukan pemblokiran nomor tak dikenal agar tidak mau ikut campur yang bukan menjadi urusanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun