Mohon tunggu...
Irfan Fadila
Irfan Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mencoba menjadi pewaris peradaban

Mahasiswa Ilmu Politik yang gaterlalu politik. Menyukai sepak bola, musik rock, dan pantai

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perbedaan Kontrol Budaya Musik Orde Lama dan Orde Baru

12 Agustus 2023   15:36 Diperbarui: 12 Agustus 2023   15:46 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesimpulan

Dari apa yang telah kita bahas di atas dapat kita tarik sedikit kesimpulan bahwa dampak yang disebabkan perubahan politik tidak hanya berefek pada bergantinya pemegang kekuasaan. Dinamika yang terjadi tidak berhenti begitu saja ketika sirkulasi kekuasaan sudah tercapai lewat pemilu secara prosedural. Lebih dari itu, perubahan politik juga bisa menentukan bagaimana aspek-aspek kehidupan sosial akan berjalan dalam masyarakat tersebut.

Seperti yang terjadi pada bagaimana kontrol budaya musik di dua periode rezim yang berbeda. Ada sebuah perbedaan yang kontras ketika kita komparasikan bagaimana langkah yang diambil oleh orde baru dan orde lama. Soekarno dengan semangat kemandirian dan anti imperialismenya mendorong masyarakat untuk menjauhi segala bentuk budaya dari barat dan menggantinya melalui lagu politis yang revolusioner. 

Soeharto dengan bebasnya budaya musik barat dan depolitisasi musik untuk menciptakan massa mengambang. Akan tetapi, kita juga akan menemui persamaan pola kedua rezim dalam melakukan kontrol budaya musik tersebut. 

Keduanya sama-sama melakukan filterisasi untuk menjaga status quo rezimnya tetapi keduanya memiliki perbedaan yang saling bertolak belakang, orde lama tidak menginginkan masuknya budaya musik barat dan lebih menekankan pada musik yang politis sedangkan orde baru sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun