Kolaborasi dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia juga dapat memperkuat daya tahan ekonomi Indonesia dan negara-negara Asia dalam menghadapi proteksionisme AS. Kerja sama melalui perjanjian dagang regional seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan perjanjian perdagangan bilateral lainnya memberikan peluang bagi Indonesia untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan ekspor.
Perjanjian dagang ini bisa membuka pasar yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia dan memberikan keuntungan berupa penghapusan tarif atau pengurangan hambatan perdagangan di negara-negara mitra. Melalui perjanjian seperti RCEP, Indonesia dapat lebih mudah mengekspor produk-produk ke negara-negara Asia lainnya dengan tarif yang lebih rendah atau tanpa tarif. Kolaborasi ini juga memungkinkan Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada pasar AS dan memperluas jaringan perdagangan dengan negara-negara yang memiliki hubungan dagang yang saling menguntungkan.
5. Penguatan Kebijakan Moneter dan Stabilitas Nilai Tukar
Untuk menghadapi dampak dari kebijakan ekonomi Trump yang mungkin mendorong penguatan dolar AS, Indonesia perlu memperkuat kebijakan moneter yang menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Bank Indonesia (BI) dapat mengambil langkah-langkah yang proaktif dalam menjaga kestabilan rupiah, seperti mengelola cadangan devisa dengan bijak dan memantau pergerakan arus modal.
Bank Indonesia juga perlu menjaga inflasi agar tetap stabil dan memberikan kebijakan suku bunga yang sesuai dengan kondisi pasar, terutama jika ada arus modal keluar yang signifikan. Stabilitas nilai tukar akan membantu melindungi daya beli masyarakat dan menjaga daya saing produk ekspor di pasar global. Dengan menjaga nilai tukar yang stabil, Indonesia dapat menekan risiko inflasi impor yang bisa terjadi akibat pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
6. Edukasi dan Dukungan bagi Pelaku Bisnis Lokal
Pemerintah juga perlu memberikan edukasi dan dukungan bagi pelaku bisnis lokal agar mereka siap menghadapi tantangan global yang ditimbulkan oleh proteksionisme AS. Pelatihan mengenai manajemen risiko, diversifikasi pasar, dan peningkatan kualitas produk bisa menjadi bagian dari strategi mitigasi yang membantu bisnis lokal tetap kompetitif. Insentif fiskal, kemudahan perizinan, dan dukungan pembiayaan juga dapat membantu bisnis lokal dalam mengurangi dampak dari perubahan kebijakan perdagangan internasional.
Kesimpulan
Indonesia perlu mempersiapkan berbagai strategi mitigasi yang kuat untuk menghadapi kebijakan proteksionis Donald Trump yang berpotensi berdampak besar pada perekonomian global. Dengan diversifikasi pasar ekspor, penguatan sektor domestik, peningkatan daya saing, serta kolaborasi regional, Indonesia dapat lebih tangguh dan siap mengatasi tantangan dari kebijakan proteksionisme AS. Upaya menjaga stabilitas nilai tukar dan memberikan edukasi bagi pelaku bisnis lokal juga akan membantu memperkuat perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H