Mohon tunggu...
Irfandy Dharmawan
Irfandy Dharmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Lawyer Tri Vittama Firm

Mengarungi Samudra Hukum, berlabuh di Dermaga Filsafat, dan Berlayar di Lautan Politik. Seorang Sarjana Hukum yang sedang menambahkan cerita di Perpustakaannya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dampak Keikutsertaan Indonesia di BRICS terhadap Ekonomi dan Politik

26 Oktober 2024   11:23 Diperbarui: 26 Oktober 2024   11:27 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
menteri luar negeri Sugono menghadiri BRICS 2024 (sumber gambar: idx channel)

Indonesia juga harus berhati-hati terhadap dinamika internal di BRICS. Tiongkok dan Rusia sering kali dianggap sebagai pemimpin de facto dalam aliansi ini, dan ada risiko bahwa negara-negara seperti Indonesia akan kehilangan suara atau pengaruh dalam keputusan strategis yang diambil oleh blok tersebut. Oleh karena itu, Indonesia perlu memastikan bahwa keterlibatannya dalam BRICS benar-benar memberikan manfaat yang signifikan dan tidak hanya menjadi pengikut kebijakan negara-negara besar.

Pengaruh terhadap ASEAN dan Regional

Keterlibatan Indonesia dalam BRICS juga akan berdampak pada peran strategisnya di ASEAN. Indonesia adalah negara terbesar di ASEAN dan memegang peran kunci dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi di kawasan. Jika Indonesia semakin terlibat dalam BRICS, hal ini bisa menciptakan dinamika baru di ASEAN, terutama dalam hubungan dengan negara-negara yang lebih dekat dengan Barat seperti Singapura dan Filipina. Beberapa negara ASEAN mungkin melihat keterlibatan Indonesia di BRICS sebagai ancaman terhadap posisi mereka dalam hubungan dengan negara-negara Barat.

Namun, Indonesia juga bisa menggunakan BRICS sebagai alat untuk memperkuat integrasi ekonomi regional. Melalui BRICS, Indonesia bisa mendorong lebih banyak investasi dan kerjasama dalam bidang infrastruktur di Asia Tenggara. Aliansi ini juga memberikan Indonesia leverage lebih besar dalam memperkuat posisinya sebagai pemimpin ASEAN, dengan menggunakan dukungan negara-negara BRICS untuk memperkuat pengaruhnya di kawasan.

Kesimpulan

Indonesia memiliki banyak alasan kuat untuk mempertimbangkan keikutsertaannya dalam BRICS, terutama dari perspektif ekonomi yang menawarkan peluang besar untuk pertumbuhan dan stabilitas. Dengan pengenalan mata uang BRICS pada KTT 2024, Indonesia berpotensi untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan memperkuat kebijakan ekonomi domestiknya. Namun, tantangan politik dan geopolitik juga harus diperhitungkan dengan cermat. Indonesia harus cermat dalam menjaga keseimbangan antara keterlibatannya dengan BRICS dan komitmennya terhadap hubungan baik dengan negara-negara Barat serta perannya di ASEAN.

Jika dikelola dengan baik, keterlibatan Indonesia dalam BRICS dapat memberikan banyak manfaat, baik secara ekonomi maupun geopolitik. Indonesia dapat menjadi pemain kunci dalam merumuskan kebijakan global yang lebih adil dan menguntungkan bagi negara-negara berkembang, sambil tetap menjaga keseimbangan diplomatik yang kritis di antara kekuatan-kekuatan besar dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun