Baru-baru ini, ketegangan antara Iran dan Israel telah meningkat tajam setelah serangkaian peristiwa. Sebuah serangan Israel menargetkan fasilitas militer Iran di Damaskus, Suriah, yang mengakibatkan kematian beberapa anggota Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal.Â
Insiden ini telah meningkatkan ketegangan regional secara signifikan, dengan Iran berjanji akan memberikan respons yang tegas terhadap aksi Israel ini.
Sebagai tanggapan atas perkembangan ini, Iran telah melakukan simulasi serangan rudal terhadap instalasi militer utama Israel, menunjukkan kemampuan militer mereka dan mengirimkan sinyal peringatan serius kepada Israel dan sekutunya.Â
Simulasi serangan ini merupakan bagian dari strategi lebih luas Iran untuk menegaskan kekuatan militernya dan kesiapannya menghadapi konflik yang meningkat dengan Israel.
Konflik yang berlangsung di Gaza juga telah menjadi titik konten utama, dengan Iran mendukung kelompok Palestina melawan pasukan Israel.Â
Situasi ini telah menyebabkan interaksi kompleks antara tindakan militer dan manuver diplomatik yang melibatkan banyak aktor regional dan global yang berusaha mengelola situasi yang semakin tidak stabil.
Peran Indonesia di Timur Tengah
Indonesia telah lama dikenal sebagai pendukung kuat Palestina. Sejak era Presiden Soekarno, Indonesia mengambil posisi aktif dalam menentang penjajahan dan mendukung kemerdekaan setiap bangsa, termasuk Palestina.Â
Kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif memungkinkan negara ini untuk terlibat dalam berbagai inisiatif perdamaian dan mediasi internasional, sambil tetap menjaga hubungan baik dengan negara-negara di seluruh dunia.Â
Indonesia belum pernah mengakui Israel dan tetap konsisten mendukung perjuangan Palestina di forum internasional, termasuk PBB.
Diplomasi Indonesia terhadap Palestina-Israel