Mohon tunggu...
Irfan Azis
Irfan Azis Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta buku

Membaca dan menulis adalah hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tiba di Madinah

7 Juli 2024   16:13 Diperbarui: 7 Juli 2024   16:32 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

A.Tiba di madinah

Hari Ke 1
Kamis 16/6/2022


Pukul 00.30 Waktu Madinah, pesawat Saudian Air   yang membawa jamaah haji kloter 17 JKS mendarat dengan selamat di Bandara Madinah. Sesuai arahan pramugari,  kami antri  menuju pintu keluar lalu menuruni  tangga  pesawat yang cukup curam. Istriku lebih dulu  turun sambil menenteng dua tas alkes kami. Aku menguntit  di belakangnya dengan kedua tangan membawa dua koper kabin.

 "whuss" Udara panas Madinah lansung menyergap begitu aku keluar dan mulai menuruni anak tangga pesawat. Meski tak memakai jaket, Aku tak merasakan hawa dingin dini hari seperti saat aku di Cirebon.

Para petugas berseragam mangarahkan kami untuk naik  bis shuttle yang bodinya mirip Bus Way di jakarta. Namun sebelum naik bus yang terparkir tak jauh dari tangga pesawat beberapa jemaah menyempatkan berselfi  terlebih dahulu. Begitupun dengan istriku dan teman temannya yang asyik berfoto ria dengan pesawat sebagai backgroundnya.

Aku memilih langsung naik bus lalu menaruh koper kabin di kursi belakang. Hanya ada sedikit kursi di kabin bus.
Sebagai jamaah yang masih muda, akupun memilih untuk berdiri dan   mempersilahkan jamaah yang lebih sepuh untuk duduk.  Setelah  memuat hampir 80 an jemaah, petugas menutup pintu lalu buspun bergerak menjauh dari pesawat. Tak lama kemudian, sekitar tiga atau lima menitan, bus melaju lebih pelan lalu berhenti dan kami dipersilahkan turun.

 Kali ini kami diarahkan memasuki sebuah ruang gedung yang masih berada di kawasan bandara. kami disambut oleh para petugas arab saudi yang memberi kami cindera mata berupa air zam zam, bunga, payung dan juga ucapan selamat datang. 

Selanjutnya  kami diminta untuk menaruh tas bawaan:  tas alkes, paspor, dan koper kabin di conveyor belt yang kemudian sedikit demi sedikit mengerek tas kami untuk diperiksa secara elektronik. Sementara barang bawaan dipindai oleh alat elektronik, aku antri untuk diperiksa dengan metal detektor oleh petugas. Alhamdulillah aman. aku dapatkan kembali  tas alkes, tas paspor dan koper kabin kami. Lalu aku menunggu istriku sebentar agar kami  keluar gedung bersama. Di luar gedung kami langsung  disambut senyum lebar petugas haji indonesia yang bertugas.  Dengan ramah mereka membantu membawakan koper kami ke bus pengangkut menuju hotel.

Awalnya Aku masuk bus 1 tapi harus berdiri karena sudah penuh. Sopir bus beserta keneknya tidak mengizinkan ada penumpang  berdiri. Maka akupun turun lagi untuk naik bus ke 2. Alhamdulillah,   tanpa harus berebutan, aku dan istri dapat tempat duduk di bus 2. tiap bus berisi 50 kursi penumpang dengan snack sudah disiapkan di tiap tiap kursinya.


Snack yg sudah disediakan kami buka. ternyata isinya dua box. Box pertama  isinya dua botol air minum; juz warna hijau dan air mineral. Sedangkan box kedua berisi roti dan kurma. meski kelihatan lezat, sepertinya tdk ada jamaah yg membuka snak tsb. Kebanyakan dari kami diam dengan pikirannya masing- masing. 

Saat bis mula bergerak istriku berujar pelan,
" alhamdulillah ya yah, akhirnya kita sampai madinah".
"iya bund, alhamdulillah..." balasku singkat sambil mengamaati pemandangan jalanan madinah dini hari.
" jalanan mulus, gedung gedung berbentuk kotak, siluet gunung gunung batu, dan sedikit pepohonan..." batinku tanpa suara.
semakin lama lampu lampu terlihat semakin semarak dan ramai.
" para jamaah, alhamdulillah kita sudah sampai di tanah suci, tanah nabi. Sebentar lagi kita  sampai hotel. itu adalah menara masjid nabawi" seru Kyai Saerozi menerangkan.
Sambil melihat lampu menara masjid nabawi yang ditunjuk pak kyai, aku terus mengamati jalanan di sekitar. " inikah jannatul baqi?" tanyaku dalam hati saat  bis melewai pagar keliling yang luas tanpa gedung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun