Mohon tunggu...
Irfan Azis
Irfan Azis Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta buku

Membaca dan menulis adalah hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tiba di Madinah

7 Juli 2024   16:13 Diperbarui: 7 Juli 2024   16:32 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


" ini adalah pemakaman baqi al ghorqod" sambung pak kyai serozi seolah mendengar pertanyaanku.


" yah, ayo hadiah fatihah yah buat abah". istriku tiba tiba menyeru mengingatkanku bahwa guru kami KH Masruri Abdul Mughni, 11 tahun yg lalu wafat usai berhaji lalu dimakamkan di Baqi.


akupun berkonsentrasi sejenak untuk kirim hadiah fatiah kepada beliau.
tak berselang lama, bus mulai masuk kawasan perhotelan sekitar masjid nabawi. Di depan hotel bertuliskan  "FAIRUZ SHATA" bispun berhenti.
 

Sesuai pesan di wa grup rombongan 1 kloter 17 aku langsung naik lift menuju lantai 3 yang sudah dipenuhi jamaah. Tiba di lantai tiga, tampak Pa Karom (kepala rombongan ) sedang membagikan kunci kamar dan menyebutkan  nama nama anggota kamarnya.


Aku kebagian kunci  kamar 302, sedangkan istriku harus naik ke lantai 4 di kamar 407. Untuk sementar Tiap jamaah hanya membawa koper kabin , tas paspor dan tas alkes karena koper besarnya belum diantarkan ke hotel.  

Tepat jam 02.00  aku sudah di atas bed kamar 302 hotel utk beristirahat.


Aku sekamar dengan pa Ubaidillah, pa Mukdas dan kang Dzikri. Dari ketiganya, hanya pa Mukdas saja yang relatif belum akrab. Dzikri sudah kukenal karena kami sering bertemu saat rapat karu karom. Pa Ubaid juga  sudah   cukup akrab denganku karena sering duduk bersama saat  bimbingan di kbih kepolo, selain beliau satu regu denganku, tepatnya di regu tiga rombongan satu.  


Pengalaman pertama ke masjid Nabawi


"Bagi yg ingin ke masjid, silahkan keluar lewat loby hotel, lalu belok kiri dan belok kiri lagi." itu info yang muncul di wa grup saat aku membuka hape sambil tiduran.
" allahu akbar allahu akbar"  tepat jam 03.00 terdengar nada khas  azan masjid nabawi.
" itu panggilan pertama, kalau subuhnya masih sejam lagi.." ujar zikri.
" baik, ayo siap siap. siapa dulu mau ke kamar mandi?" tanya pak Muk.
" aku nanti saja pa, muk,  silahkan bapa dulu saja." Ujarku.
Usai pak Muk, lalu pak Ubaid gantian masuk ke kamar mandi. Selanjutnya aku dan baru kemudian dzikri. Pak Mukdas lebih dulu berangkat me masjid, mungkin bareng istrinya yang berada di kamar sebelah. Berselang sepuluh menitan, barulah aku, dzikri dan pa ubaed berangkat bersama menuju masjid.


Ada perasaan aneh yang menjangkiti diriku begitu aku keluar kamar menuju masjid. Rasanya tak sabar aku ingin segera berada di dalam masjid nabawi.


" subhanallah wa Alhamdulillah wa la ilaha illallhah allahu akbarwal la haula wa la quwwata illa billahil aliyyil adzim " ucapku berkali kali. Begitu mataku melihat pemandangan masjid nabawi untuk pertama kali.
Subahnallah, masjid yang selama ini aku lihat gambar dan vidionya, kini aku bisa melihatnya sendiri.
Alhamdulillah, aku diberi kesempatan langka ini. Minimal delapan hari aku akan tinggal di hotel fairuz syattah  yang sangat dekat dengan masjid nabawi.  
La ilaha illa allah. Tiada tuhan selain Allah. Semoga ini semua menjadi penguat ketauhidanku.
La haula wa la quwwata illa billahil aliyyil adzim.
Tiada dayaku juga kekuatanku untuk sampai di sini kecuali atas izin dan perkenanMu ya Allah.  
Allahu akbar. Allah lah yang maha besar. Karya manusia bisa semegah masjid nabawi dan bangunan bangun luar biasa lainnya di dunia ini. Dan Allah maha pencipta. Allahlah yang mencipta alam semesta, bumi, langit, planet-planet dan jagat raya seisinya.
Sekali lagi aku bersyukur bisa berhaji tahun ini. Aku juga bersyukur ternyata hotel fairuz itu benar benar  dekat dengan   masjid nabawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun