Mohon tunggu...
Mas Arba
Mas Arba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rakyat Biasa

pejalan yang suka belajar dan mengabadikan pada kegiatan di sekitarnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Kader di Dunia Digital, Antara Peluang dan Tantangan

10 Oktober 2024   17:12 Diperbarui: 10 Oktober 2024   17:14 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          

Seiring berkembangnya zaman, tentu manusia tak luput dari yang namanya pergerakan dan perubahan. Manusia semakin dewasa tentu menginginkan perubahan yang berarti untuk melangsungkan kehidupan serta beradaptasi dengan kondisi dan lingkungan yang ada. Di masa seperti ini, atau seringkali dikenal dengan Society 5.0, mahasiswa dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi dengan baik dan benar, agar terjadi keselarasan demi meningkatnya kualitas kehidupan manusia. 

Perkembangan ini mengarah pada tatanan masyarakat di-mana masyarakat harus mampu menghadapi problematika dengan perpaduan inovasi dan kreasi dalam pemanfaatan teknologi Berdasarkan salah satu penelitian menyebutkan bahwa Indonesia menjadi negara yang mayoritas warganya menggunakan internet. 

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet atau yang biasa dikenal dengan APJII melakukan survei pada tahun 2022. Hasil survei menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia mengalami trend kenaikan. Semula hanya 175 juta pengguna, tahun 2022 menjadi 220 juta pengguna. Kenaikan cukup signifikan ini bisa dipicu karena efek adanya wabah pandemi.

Tentu apabila tak berubah akan tertinggal atau bahkan tak berkembang pada lingkungan sekitarnya. Salah satu bagian yang mengalami dan memaksa umat manusia adalah dunia teknologi, dewasa ini sering kali kita mendengar yang namanya Digitalisasi, yang mana mengisyaratkan bahwa dunia teknologi mencapai tahap digital dan berkembang pesat, seperti yang sudah diketahui bersama bahwa informasi  saat  ini  sudah  sangat  berkembang  dengan  menjadikan  informasi  yang  tanpa  batas ruang dan waktu. Informasi kini dapat diakses dengan realtime, actual, dan faktual serta terdigitalisasi sehingga dapat diakses kapan dan dimana  saja,  kemampuan  tersebut  disebabkan  oleh  kemajuan  teknologi  yang  sangat  pesat. 

Kader Ikatan, Kader IMM sejatinya juga merupakan bagian dari akademisi baik seorang mahasiswa atau mahasiswi mempunyai pengaruh luas pada lingkungannya. Karena peran mahasiswa sebagai penghubung dalam  penyampaian  pendapat,  saran,  serta  kritik dari  masyarakat  untuk  pemerintah.  Saat  ini  peranan mahasiswa sangat dibutuhkan pada sisi teknologi untuk Indonesia yang lebih maju dan unggul. Selain itu, mahasiswa menjadi harapan bangsa untuk kemajuan dunia pendidikan karena mahasiswa dengan kemampuan pemahaman literasi  yang  tinggi  dapat  menjadi  penyalur  ide  ataupun gagasan pada masa kini

Dalam Transformasi digital di dunia maya, peran mahasiswa untuk turut aktif dan turun langsung dalam memecahkan persoalan di masyarakat yang ada menjadi penting. Media sosial menjadi suatu hal yang erat dengan kehidupan sehari hari, bagaimana tidak karena tentu setiap harinya di era 5.0 Society sampai saat ini, tak bisa dipisahkan dengan adanya teknologi. 

Transformasi Digitalisasi membentuk gerakan sosial yang berkelanjutan dan berkembang setiap waktunya. mahasiswa seringkali dikaitkan dengan label "Agent of Change" ataupun agen perubahan, yakni agen perubahan. Keberadaan mahasiswa yang tak bisa lepas dari adanya aksi aksi sosial terutama di dunia maya dalam. Gerakan sosial baru digerakkan oleh para mahasiswa atau seringkali disebut kaum muda dengan menggunakan media sosial sebagai kekuatan baru, mengingat golongan ini menjadi segmen terbesar pengguna media sosial. Generasi mahasiswa saat ini juga umumnya lebih peka terhadap berbagai isu yang ada di masyarakat.

Adanya transformasi gerakan sosial yang dulunya hanya berfokus pada ruang fisik kemudian pada beberapa tahun terakhir ini menjadi berubah, di media sosial, menarik untuk ditelaah lebih mendalam, dan terjadinya peluang serta tantangan yang terbentuk setelah Transformasi Digital ini muncul di tengah masyarakat. Munculnya teknologi tersebut telah mengubah cara masyarakat umum dalam berinteraksi dan berselancar di dunia maya dengan dua arah, Perkembangan ini membuka ruang baru yang mana partisipasi masyarakat lebih inklusif dalam proses pengambilan keputusan dengan cara yang mudah dan cepat. 

Munculnya beberapa platform media sosial, media massa online bentuk dari digitalisasi teknologi memberikan akses yang lebih kepada pencarian sumber sumber informasi, media sosial menjadi wadah bagi masyarakat umum mengakses berbagai infomasi lewat genggaman tangan.

Dengan kemudahan yang dimiliki dan bisa di akses bagi semua golongan tersebut, Transformasi Digitalisasi Informasi di media sosial tentu menciptakan peluang yang nyata bagi penggunanya. Namun di sisi lain selain menciptakan peluang juga menimbulkan tantangan tantangan yang perlu dijawab dan dibenahi secara perlahan agar tak terjadi problematika yang berkelanjutan. 

Dengan adanya akses yang lebih mudah dan luas terhadap informasi yang ada, munculnya tantangan seperti penyebaran informasi palsu atay disinformasi kemudian membuat dan merubah persepsi masyarakat dalam melihat suatu keputusan. Lalu ada keamanan yang dirasa masih kurang "privasi", perkembangan yang signifikan ini meningkatkan kekhawatiran masyarakat akan privasi data yang tersimpan di dunia digital dan menimbulkan potensi penyalahgunaan data data milik pribadi. Resiko data milik pribadi rawan untuk diretas, dilacak dan disalahgunakan oleh pihak pihak yang tak bertanggungjawab membuat para pengguna harus lebih aware dalam menjaga keamanan terutama data diri pribadi.

Lalu, dimanakah peran Kader Persyarikatan ataupun Muhammadiyah dalam menjawab di era digitalisasi ini, bentuk partisipasi yang diberikan serta kemudian dikembangkan ke dalam realitas dunia maya. Muhammadiyah memang pada awalnya berdiri dan didirikan dengan tujuan sosial dan dakwah, namun saat ini semakin dewasa Muhammadiyah mampu beradaptasi dengan zaman sehingga strategi strategi dakwah yang dijalani mudah dan dapat diterima oleh masyarakat. 

Faktor yang membuat senantiasa Muhammadiyah ini berkembang dan terus berinovasi adalah tuntutan visi, misi, dan kurikulum serta konsep dari dakwah itu sendiri. Dengan persyarikatan sudah melek pada ranah digital, mampu konsisten dalam pembaharuan dan memberi warna baru dalam dunia digital. Kader Persyarikatan dituntut mampu cakap dalam dunia digital tanpa meninggalkan asal usulnya serta memhami konsep etika yang berlaku sebagai bentuk taat pada organisasi induk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun