"Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Keberadaan ayat ini semakin menegaskan untuk tidak ada alasan khawatir terhadap rezeki. Hewan yang ditakdirkan Allah tidak bisa mengurus rezekinya pun, Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya.Â
Rasa khawatir jika memiliki anak tidak bisa memberi makan, hanyalah dimiliki oleh seorang malas dan pengecut, juga tentunya kurang iman. Karena Allah lah yang menjamin setiap makhluk mendapatkan rezeki.
2. Manusia diberi Rezeki dan Dilebihkan dari Makluk Lainnya.
"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan."
Subhanallah, jika pada ayat di atas sebelumnya Allah SWT menjamin rezeki lebih umum, pada ayat ini Allah SWT menegaskan rezeki manusia lebih besar dari makhluk lainnya. Melalui potensi akal yang diberikan Allah SWT, manusia bisa mengeksplorasi apapun demi mencari rezeki.
Berbeda dengan hewan yang tidak kreatif dalam mencari makanan sehari-harinya. Jika hewan pemakan daging, maka sudah daging saja. Tidak ada upaya diversifikasi makanan untuknya jika suatu saat mengalami kesulitan.
3. Ahli Kitab yang Beriman Juga Dijamin Rezekinya oleh Allah SWT
"Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Diantara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka."