Punya Persepsi Negatif Tentang Diri Sendiri
Kalau sudah yakin sama "diagnosa" sendiri, sering kali orang malah merasa makin buruk. Ini bisa bikin tambah stres dan bingung harus ngapain.
Kenapa Self-Diagnosis Itu Berisiko?
Walaupun awalnya terlihat membantu, self-diagnosis sebenarnya punya banyak dampak negatif. Beberapa di antaranya:
-
Salah Diagnosa
Tanpa pemeriksaan dari ahli, kamu bisa salah paham tentang gejala yang dialami. Akibatnya, kamu mungkin mengambil langkah yang salah atau bahkan memperburuk kondisinya. Memperkuat Stigma
Memberi label kondisi mental pada diri sendiri bisa bikin kamu merasa "berbeda" atau "bermasalah," bahkan di mata orang lain. Ini bisa memperparah stigma terhadap gangguan kesehatan mental.Kesehatan Makin Memburuk
Rasa cemas akibat self-diagnosis malah bisa memperburuk kesehatan mental dan fisik. Bukannya merasa lebih baik, kamu malah makin terjebak dalam siklus stres.
Gimana Cara Bijak Menghindari Self-Diagnosis?
Daripada terus-terusan terjebak dalam self-diagnosis, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan:
Kenali Diri Lebih Dalam
Daripada langsung panik, coba pelajari lebih dalam tentang apa yang kamu rasakan. Tanyakan pada diri sendiri: apakah ini cuma perasaan sesaat atau masalah yang benar-benar butuh perhatian?Ceritakan ke Orang Terdekat
Kadang, berbagi cerita dengan teman atau keluarga bisa bikin kamu merasa lebih lega. Mereka juga bisa memberikan sudut pandang yang berbeda dan membantu kamu mencari solusi.Cari Bantuan Profesional
Kalau gejala yang dirasakan terus berlanjut dan mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu buat konsultasi sama psikolog atau psikiater. Mereka punya keahlian buat memberikan diagnosis yang tepat dan solusi yang sesuai.