Mohon tunggu...
Irenius Selsus Rengat
Irenius Selsus Rengat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anonim

Penulis jalanan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Peristiwa Kelam Sepak Bola Indonesia

2 Oktober 2022   12:06 Diperbarui: 2 Oktober 2022   12:30 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sepakbola adalah olahraga yang banyak diminati oleh semua orang baik itu anak kecil, orang muda, orang tua bahkan lansia. Olahraga ini diminati karena memiliki kekhasan dan keunikannya salah satunya yaitu memainkan bola perlu ada skill atau tak-tik tertentu. Sehingga dengan skill yang ada permainan bola terlihat indah di mata para penonton.

Setiap negara di belahan benua manapun memiliki timnas sepak bola termasuk Negara Indonesia. sepak bola adalah olahraga yang paling digemari di Indonesia. Meskipun, persepakbolaan Indonesia cukup lama kering prestasi, masyarakat selalu menyempatkan hati dan harapan terhadap sepak bola Indonesia. kegairahan dan fanatisme masyarakat Indonesia Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Ketika ada permainan bola, stadion-stadion sepakbola selalu penuh tribunnya dengan para penonton bahkan di berbagai kasta kompetisi, dari level tertinggi hingga divisi bawah.

Bicara soal fanatisme dan kegairahan suporter Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara-negara lain. Stadion menjadi seru dan lebih hidup bukan dari para pemain, tapi dari para suporter yang menonton sepak bola. Stadion juga bisa menjadi ricuh bahkan muncul konflik adalah berasal dari emosi para penonton, tidak bisa menerima kekalahan tim yang didukungnya.

Tidak lama ini, Sepak bola Indonesia kembali dirundung duka. Sebuah insiden pecah di Stadion Kanjuruhan, Malang, setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022), menjadi lembar kelam baru dalam persepakbolaan Indonesia.

Dari insiden ini banyak korban yang berjatuhan, baik karena sesak napas maupun terinjak-injak. Setiap ruang hingga pintu keluar stadion pintu banyak korban yang tergeletak.

Polda Jatim merilis, korban tragedi Stadion Kanjuruhan yang meninggal sampai Minggu (2/1/2022) mencapai 127 orang. kejadian ini menjadikan sepak bola Indonesia akan dipandang rendah oleh negara-negara lain yang lebih kondusif dan damai dalam dunia persepakbolaan mereka.

Dari kejadian yang menimpa banyak korban ini. Sepak bola Indonesia tidak lagi dipandang sebagai olahraga yang paling banyak disenangi, melainkan menjadi olahraga yang paling ditakuti di negeri ini.

Karena sepak bola lebih tinggi martabatnya, daripada harga diri dan nyawa manusia. Sepak bola Indonesia kini telah dinodai lumpur yang tidak bisa hilang dari sejarah persepakbolaan Indonesia maupun di mata dunia. Apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang tidak bisa kita salahkan satu pihak saja, tapi ada banyak pihak yang terlibat dalam kejadian tersebut.

Pertama, suporter Aremania tidak menerima kekalahan, setelah Arema FC dikalahkan 2-3 oleh persebaya Surabaya. Sehingga mereka turun ke stadion dan merusak semua fasilitas yang ada di situ.

Suporter seharusnya tidak bersikap demikian, tetapi memahami situasi yang ada. Jika kalah, maka terimalah kekalahan itu sebagai sebuah tanda penghormatan kepada tim lawan.

Dengan menerima kekalahan juga, berarti menghargai usaha para pemain yang sudah berusaha semaksimal mungkin. Sepakbola adalah sebuah olahraga, jadi sangat wajar jika ada kalah dan menang.

Kedua, panitia penyelenggara haruslah selalu siap-sedia dalam keadaan apapun. Panitia penyelenggara menjadi ujung tombak dari berlangsungnya permainan sepak bola. sehingga ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, langsung segera diselesaikan dengan aman dan baik. Kerusuhan dan keributan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan karena kurang siapnya panitia dalam mempersiapkan segala sesuatu. Mereka tidak melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.

Hal inilah yang perlu selalu disiagakan oleh panitia penyelenggara. Persiapan secara maksimal menjadi hal yang utama dalam segala sesuatu.

Kejadian di stadion Kanjuruhan menjadi sebuah pembelajaran bagi persepakbolaan Indonesia. menjadikan sepak bola atau liga di atas martabat manusia merupakan pelanggaran yang keji.

Maka pihak PSSI perlu adanya berbenah diri dari kejadian yang sudah terjadi. Mari kita juga belajar bahwa jika sepak bola Indonesia ingin maju, perlu adanya pembaharuan dari dalam diri dulu.

Dari para pemain, suporter, panitia penyelenggara, dan PSSI. Tidak ada yang menyalahkan mereka, hanya saja disayangkan sepakbola Indonesia kini dipandang rendah oleh negara lain.

Meskipun begitu, bukan berarti sepak bola kita akan kalah dengan negara lain. Sepak bola Indonesia harus tetap hidup dan tumbuh, meskipun masih banyak kekurangan di sana-sini. Suatu saat nanti akan tiba saatnya, sepak bola Indonesia bisa menyaingi sepak bola negara-negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun