Dengan menerima kekalahan juga, berarti menghargai usaha para pemain yang sudah berusaha semaksimal mungkin. Sepakbola adalah sebuah olahraga, jadi sangat wajar jika ada kalah dan menang.
Kedua, panitia penyelenggara haruslah selalu siap-sedia dalam keadaan apapun. Panitia penyelenggara menjadi ujung tombak dari berlangsungnya permainan sepak bola. sehingga ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, langsung segera diselesaikan dengan aman dan baik. Kerusuhan dan keributan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan karena kurang siapnya panitia dalam mempersiapkan segala sesuatu. Mereka tidak melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.
Hal inilah yang perlu selalu disiagakan oleh panitia penyelenggara. Persiapan secara maksimal menjadi hal yang utama dalam segala sesuatu.
Kejadian di stadion Kanjuruhan menjadi sebuah pembelajaran bagi persepakbolaan Indonesia. menjadikan sepak bola atau liga di atas martabat manusia merupakan pelanggaran yang keji.
Maka pihak PSSI perlu adanya berbenah diri dari kejadian yang sudah terjadi. Mari kita juga belajar bahwa jika sepak bola Indonesia ingin maju, perlu adanya pembaharuan dari dalam diri dulu.
Dari para pemain, suporter, panitia penyelenggara, dan PSSI. Tidak ada yang menyalahkan mereka, hanya saja disayangkan sepakbola Indonesia kini dipandang rendah oleh negara lain.
Meskipun begitu, bukan berarti sepak bola kita akan kalah dengan negara lain. Sepak bola Indonesia harus tetap hidup dan tumbuh, meskipun masih banyak kekurangan di sana-sini. Suatu saat nanti akan tiba saatnya, sepak bola Indonesia bisa menyaingi sepak bola negara-negara lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H