Mohon tunggu...
Irene Sugiharto
Irene Sugiharto Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan / Trainer

Konsultan dalam bidang pengembangan kepribadian. Trainer in personality development.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengukur yang Sulit Diukur

30 Agustus 2024   12:14 Diperbarui: 30 Agustus 2024   12:33 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada waktu itu apa yang dipikirkan dalam benak seorang anak?

Sebagian besar patut diduga akan berpikir agar tak kalah atau bisa menang. Konsep awalnya adalah soal menang kalah. Winning or accepting that you have lost.

Dengan kata lain, sejak kecil sudah dibentuk persepsi bahwa menang adalah positif dan mendatangkan kebahagiaan, sedangkan kalah adalah negatif dan mendatangkan kesedihan.

Mentalitas win or lose akhirnya terbawa hingga dewasa, dan ini pun bersayap hingga menjadi modul-modul pembelajaran saat duduk di kampus.

Saya teringat saat menempuh studi Business Psychology kala itu, kami diajarkan secara khusus tentang Negotiation & Teamwork, padahal kelasnya kental dengan nuansa memahami manusia.

Pada saat itulah, saya sadar, bahwa memang dinamika dan rekam jejak manusia sudah bisa dilihat sejak dini. Bagaimana seseorang berusaha menempuh perjalanan untuk mendapatkan sesuatu.

Dinamika ini bisa ditilik lebih mendalam pada saat kita membedah tendensi/ kecenderungan kepribadian seseorang.

Dari beberapa faktor tendensi itulah integritas dapat kita nilai. Ini serupa dengan pengetahuan kita soal Emotional Quotient; yaitu diperlukan beberapa faktor penentu untuk dapat memberikan penilaian yang lebih absolut.

Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa aspek integritas, yang penting dalam kehidupan profesional maupun personal, dan selalu jadi pertimbangan utama dalam rekrutmen, sebenarya bisa dilihat, dicermati dan dinilai, dengan pendekatan assessment.

Ini dilakukan melalui observasi pada periode waktu tertentu, melalui rekam jejak dengan bukti/ fakta dan data yang jelas. Ini kemudian ditambah dengan membedah tendensi/ kecenderungan kepribadian seseorang.

Tidak dapat dipungkiri bahwa bagaimana kita dibesarkan (upbringing) mempengaruhi bagaimana mentalitas kita pada masa dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun