Saran saya kalaupun terpaksa memakai tali rafia pakailah yang warnanya putih, lebih baik lagi jika yang bening.
Pada hari H, Ayah dan Ibu mengadakan ritual paka'do' kuecang.
Saya tidak bisa berbagi cara membuat kuecang karena saya tidak pernah mempelajarinya. "Kan ada Ibu." itu yang selalu saya pikirkan.
Kebodohan itu sekarang saya sesali. Saya tidak mewarisi kepandaian Ibu saya, kecuali kesukaannya berkebun.
Untuk menyantap kuecang, setelah pembungkusnya kita buka, kita mengiris kuecangnya memakai tali pengikatnya. Ini tips kebiasaan dari Nona Nona Na Mangkasara.Â
Artikel ini agak terlambat karena saya menemani cucu cucu saya yang sedang di lockdown di rumah kami, bercengkrama sambil menikmati bakcang. Sayang saya ga punya kuecang jene au.Â
Salama' allo panganreang kuecang, sibuntulu'ki pode taung riboko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H