Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Terapi Kemo Tidak Menyurutkan Senyum dan Keceriaannya

12 Mei 2019   21:13 Diperbarui: 12 Mei 2019   21:22 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simposium Awam RSPP bersama DR. Ch. Linda Wahyuni, Sp.OT (tengah), Ibu Wulan (kanan) (foto: dok. pribadi)

Begitu mendengar kata kanker, rata-rata orang langsung ciut hatinya. Padahal banyak penyakit lain yang sama menakutkannya. Saya pun pernah mengalami hal serupa ketika suami saya didiagnosis kanker. Rasanya sulit bernafas!

Mengapa begitu? Karena kami beranggapan kanker tidak bisa disembuhkan. Benarkah demikian? Tentu tidak! Kanker bisa disembuhkan! Jangan sekali-sekali berpikir penyakit kanker tidak disembuhkan.

Apabila terdiagnosa kanker hadapi dengan pikiran positif dan segeralah mencari pertolongan seorang dokter yang kompeten. Singkirkan pikiran-pikiran negatif karena hal itu justeru yang akan melemahkan fisik orang tersebut. Ada kekhawatiran itu wajar, tapi usahakan jangan berlebihan.

Jika orang yang terdiagnosa itu masih terus pada keyakinan bahwa sakitnya tak tersembuhkan, maka dia memang akan sulit untuk sembuh dengan baik. Secanggih apapun terapi dan obat-obatannya! Karena apa yang diyakini dapat berpengaruh pada tubuh. Sebaliknya, sakit yang dirasakan tubuh juga bisa berpengaruh pada pikiran. Begitu yang sering saya dengar dari sahabat saya Dr Rachmat Budi Santoso, Sp.U, (dokter Santo nama bekennya) yang juga seorang Health Coach.

Biasanya seorang penyandang kanker akan menjalani berbagai tahapan terapi, operasi, terapi hormon, radiasi, terapi kemo, dan lain-lain.

Terapi kemo sangat ditakuti oleh teman-teman survivor.

Sebelum menjalani kemo, para survivor /penyintas kanker ada yang ketakutan, atau paling tidak hatinya galau. Kemo biasanya dianjurkan dokter sebagai salah satu terapi lanjutan pada penyandang kanker. Tujuannya untuk menekan pertumbuhan kanker, malah diharapkan bisa mematikan semua sel-sel ganas kanker yang bercokol di tubuh penyintas.

Jadi tujuan kemo untuk membantu penyintas kanker terbebas dari sel kanker. Dengan mengetahui tujuannya kami berharap para penyintas yang akan kemo tidak lagi terlalu negative thinking. Efek samping juga tidak perlu terlalu dirisaukan. Berpikir positif saja. Efek kemo itu tidak sama pada setiap orang. Ada yang mual-mual, rambut rontok dan sebagainya tapi ada yang cuma merasa sedikit lemas. Memang ada juga yang lebih parah efek akibat kemo, tapi kata teman-teman saya yang pernah kemo itu tergantung kita sendiri juga.

Saya terpanggil untuk menulis artikel ini karena ingin menunjukkan bukti bahwa kemo tidak separah yang kita bayangkan.

Teman saya Ibu Wulan yang berprofesi sebagai apoteker, terpaksa harus menerima kenyataan bahwa kanker payudara yang dialaminya 5 tahun yang lalu dan yang sudah dinyatakan bersih ternyata kambuh. Ya, kanker itu kembali lagi. Putus asa kah dia? Tidak!!

Harus kemo, ya ayo!!

Dengan semangat juang yang tinggi, kemoterapi itu dia jalani dengan berani dan pasrah. Selesai kemo pertama dia malah ikut menghadiri Simposium Awam Kesehatan Tulang dan Sendi yang dipresentasikan oleh DR. Dr Ch.Linda Wahyuni Sp. OT. Ketika rambutnya sudah pada rontok pun tidak menyurutkan langkahnya beraktivitas. Sekarang kemo ke-5 sudah dilewati. Tersisa kemo 2 kali lagi.

Foto bersama Dr. Santo, Sp.U (kiri), Ibu Wulan (kanan) di RSK Dharmais Jakarta (foto: dok. pribadi)
Foto bersama Dr. Santo, Sp.U (kiri), Ibu Wulan (kanan) di RSK Dharmais Jakarta (foto: dok. pribadi)

Saya sangat berterima kasih kepada Ibu Wulan atas izinnya, saya boleh posting foto-fotonya. Sebab foto bisa berbicara lebih banyak dibanding saya menulis panjang lebar.

Keinginan kami berdua ingin memberikan kesaksian kepada masyarakat, "Ini loh pasien kemo yang bisa tetap ceria dengan senyumnya." Supaya pasien pemula jangan ketakutan duluan.

Jangan takut botak, nanti rambutnya akan tumbuh lagi. Ada juga pasien kemo yang tidak mengalami rambut rontok. Nah...!

Kawan-kawan penyintas yang sudah "senior" dalam menjalani terapi, rata-rata bisa menerima kekambuhan kanker dengan lapang dada. Rahasianya, ya itu tadi berpikiran positif bahwa itu adalah salah satu bagian dari hidup. "Ya, dijalani saja...," begitu kata mereka.

Jadi, jangan takut lagi ya!

Terapi apapun itu yang harus dijalani, tetaplah gembira dan optimis. Tuhan selalu ada untuk kita. Percayalah!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun