Sebetulnya masih banyak yang ingin saya tanyakan, namun karena parkir mobil kami di parkiran gereja menghalangi mobil yang lain, jadi terpaksa buru-buru harus angkat kaki.
Saya sedikit penasaran, mengapa tidak terlihat siswa perempuan. Mungkin karena sekolah sudah libur, jadi KPKC tidak turun dalam formasi lengkap.
Ah, iya. Acara ini bisa lebih heboh seandainya ada pengeras suara, sehingga bisa menarik lebih banyak umat untuk menyimak.
Kisah ini saya angkat, walau tidak banyak yang saya sajikan, sebagai bentuk apresiasi saya kepada kelompok ini, terutama kepada adik-adik kecil yang sudah sejak dini terlibat dalam gerakan mulia ini.
Semoga kegiatan kelompok KPKC ini dapat menginspirasi banyak orang yang mungkin selama ini kurang peduli terhadap Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan.
Terima kasih kepada penggagas KPKC dan para pelaku. Teruslah berjuang dan pantang menyerah.
Mari, kita hidup saling mengasihi, saling menghargai dan saling melindungi sebagai sesama saudara, demi keutuhan ciptaan!
(foto: Koleksi Pribadi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H