[caption caption="Cempaka Mulya aromanya mengundang semut"]
Aromanya sangat spesifik, terasa aroma manis. Bunganya lebih kecil daripada Cempaka Putih maupun Cempaka Kuning. Daunnya pun lebih kecil, agak bulat dan agak mengkilat. Di Makassar kami menyebutnya Ang Siao.
Mau tahu kisah Ang Siao yang lain? Silahkan klik, Bunga Ang Siao yang Membuatku Sendu
[caption caption="cempaka putih"]
[caption caption="Cempaka Gondok Kuning dan bunganya yang gugur di atas rumputan"]
Bunganya lebih besar dan agak melonjong dibandingkan dengan saudaranya yang putih. Aromanya juga tidak setajam yang putih. Yang pasti, bunganya hampir tidak pernah mekar sempurna, sehingga bunganya akan gugur utuh, tidak terlepas kelopak demi kelopak.
Inilah aneka Cempaka penghuni kebunku. Cantik-cantik, lho. Terutama harum khas aromanya masing-masing, sangat menarik hatiku.
Sudah tertarik?
Ayo, kita lestarikan dengan ikut menanam! Pakai pot, sajalah…! Biasanya saya memanfaatkan ember plastik besar yang sudah bocor atau kaleng bekas cat. Hemat dan sekalian mengurangi limbah.
Entah, apa masih ada Cempaka yang lain? Kalau ada, mau...dong!!!
[caption caption="Cempaka Gondok kuning dan biji-bijinya."]