Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Tonari no Chikara, Kisah Tetangga Kepo yang Singgung Isu KDRT hingga Peran Istri

13 April 2023   21:59 Diperbarui: 13 April 2023   21:59 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chikara menasihati putranya yang ogah belajar (Sumber: Sumber: Cetak layar doramaindo.ai)

Baru-baru ini, saya kembali tertarik untuk menonton dorama Jepang yakni Tonari No Chikara (Tetanggaku, Chikara).

Dorama ringan ini bercerita tentang Nakagoshi Chikara (Jun Matsumoto) yang berprofesi sebagai penulis bayangan.

Chikara memiliki seorang istri pekerja keras yakni Akari (Aya Ueto) dan dua anak yakni Airi dan Kotaro.

Keluarga Nakagoshi Chikara, sang istri (Akari) dan putrinya (Airi) serta sang putra (Kotaro) (Sumber: IDN Times)
Keluarga Nakagoshi Chikara, sang istri (Akari) dan putrinya (Airi) serta sang putra (Kotaro) (Sumber: IDN Times)

Suatu hari, mereka pindah ke rusun baru.

Sayangnya, di sana dihuni oleh penghuni-penghuni yang tidak ramah sekaligus misterius.

Mulai dari ibu-ibu tukang ramal yang hobi menjual jimat dan air berkat, sampai sosok pemuda misterius yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan anak-anak 10 tahun silam.

Chikara adalah sosok pria yang kepo alias ingin tahu, namun ia juga memiliki bakat sebagai seorang pendengar yang sangat baik.

Ia bisa mendengarkan orang lain selama berjam-jam lamanya, membuat orang tersebut merasa nyaman di dekatnya.

Sumber: Cetak layar doramaindo.ai
Sumber: Cetak layar doramaindo.ai
Satu demi satu masalah yang ada di rusun pun mulai terkuak dan Chikara memecahkannya bersama sang istri.

Meskipun sinopsis di atas terkesan sederhana, namun dorama ini mengangkat isu sosial yang sering diabaikan.

Pertama yakni kasus KDRT. Dorama ini dengan tegas menyinggung orang-orang yang abai ketika mendengar suara bertengkar dan dugaan KDRT di lingkungan mereka.

Chikara dengan berani akhirnya bisa menghentikan kasus KDRT tetangganya meskipun itu harus diwarnai ketegangan.

Ia beberapa kali harus mendapat ocehan pedas dari suami tetangganya yang kerap menyiksa sang putri.

Sayangnya, sang istri takut berpisah dari suaminya yang tukang KDRT karena takut tak bisa bertahan hidup dengan putrinya.

(Sumber: Cetak layar doramaindo.ai)
(Sumber: Cetak layar doramaindo.ai)

Alasan istri pelaku KDRT tak mau berpisah (Sumber: Cetak layar doramaindo.ai)
Alasan istri pelaku KDRT tak mau berpisah (Sumber: Cetak layar doramaindo.ai)

Istri pelaku KDRT akhirnya berani bercerai (Sumber: Cetak layar doramaindo.ai)
Istri pelaku KDRT akhirnya berani bercerai (Sumber: Cetak layar doramaindo.ai)

Lain halnya dengan tetangga lain, kali ini Chikara membantu seorang pemuda yang memiliki nenek yang menderita dementia.

Tonari no Chikara dengan apik dan haru, mengangkat isu tentang sulitnya perjuangan seorang caregiver atau orang yang merawat orang sakit.

Dorama ini juga mengajarkan para penonton untuk tidak menghakimi orang lain berdasarkan penampilannya semata hingga isu aborsi dan pekerja migran di Jepang.

Dalam salah satu episode, Chikara juga membantu ibu-ibu tukang ramal yang ternyata punya hubungan yang tak harmonis dengan putrinya.

Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah ia kerap mengatur segala kebutuhan sang putri sampai akhirnya anaknya lelah dan minggat.

Isu lain yang diangkat dalam kisah ini adalah peran istri dalam rumah tangga yang merangkap tiga peran yakni ibu, istri dan wanita karir.

Chikara yang sering mendengarkan keluhan tetangganya ternyata gagal menjadi suami yang baik lantaran ia tak pernah mendengarkan sang istri.

Ketika ia sibuk mengurus tetangganya, Chikara tidak memperhatikan betapa sibuk dan lelahnya sang istri.

Akari, istri Chikara, akhirnya minggat. Di sini saya terkesan dengan ketegasannya sebagai seorang wanita.

Ia memberikan waktu untuk Chikara agar sang suami menyadari kesalahannya.

Dalam prosesnya, penonton disuguhkan kisah hangat antara sepasang suami istri.

Bagaimana mereka berkomunikasi sebagai pasangan hingga memecahkan masalah anak-anak mereka yang ternyata punya nilai jelek dan tidak punya teman.

Semuanya diselesaikan dengan satu cara yakni berkomunikasi dengan kepala dingin, dari hati ke hati.

(Sumber: Cetak layar doramaindo.ai)
(Sumber: Cetak layar doramaindo.ai)

Istri Chikara minggat dan ungkap uneg-unegnya (Sumber: Cetak layar doramaindo.ai)
Istri Chikara minggat dan ungkap uneg-unegnya (Sumber: Cetak layar doramaindo.ai)

Masalah 'kecil' yang diangkat drama ini sebenarnya adalah masalah yang kerap kita hadapi sehari-hari.

Namun jika masalah itu tidak segera diatasi, maka akan menjadi bom waktu yang bisa menceraiberaikan relasi manusia dengan sesamanya.

Chikara menasihati putranya yang ogah belajar (Sumber: Sumber: Cetak layar doramaindo.ai)
Chikara menasihati putranya yang ogah belajar (Sumber: Sumber: Cetak layar doramaindo.ai)

Kisah Tonari no Chikara mungkin berbeda dari drama-drama yang lain.

Dorama ini tak melibatkan special effect ataupun cerita yang menegangkan.

Namun, sembilan episodenya terasa sangat hangat, membuka mata saya sebagai penonton untuk melihat lebih dalam tentang isu sosial dan cara berkomunikasi.

Dorama ini juga mengingatkan penonton bahwa setiap orang memiliki masalahnya sendiri-sendiri.

Tidak apa-apa jika kita menangis, tidak apa-apa jika kita meminta bantuan orang lain.

Belajarlah mendengarkan orang lain, terutama keluarga, dirimu sendiri dan orang-orang di sekitarmu.

(cyn)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun