Pertama yakni kasus KDRT. Dorama ini dengan tegas menyinggung orang-orang yang abai ketika mendengar suara bertengkar dan dugaan KDRT di lingkungan mereka.
Chikara dengan berani akhirnya bisa menghentikan kasus KDRT tetangganya meskipun itu harus diwarnai ketegangan.
Ia beberapa kali harus mendapat ocehan pedas dari suami tetangganya yang kerap menyiksa sang putri.
Sayangnya, sang istri takut berpisah dari suaminya yang tukang KDRT karena takut tak bisa bertahan hidup dengan putrinya.
Lain halnya dengan tetangga lain, kali ini Chikara membantu seorang pemuda yang memiliki nenek yang menderita dementia.
Tonari no Chikara dengan apik dan haru, mengangkat isu tentang sulitnya perjuangan seorang caregiver atau orang yang merawat orang sakit.
Dorama ini juga mengajarkan para penonton untuk tidak menghakimi orang lain berdasarkan penampilannya semata hingga isu aborsi dan pekerja migran di Jepang.
Dalam salah satu episode, Chikara juga membantu ibu-ibu tukang ramal yang ternyata punya hubungan yang tak harmonis dengan putrinya.