Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Cara Orang Mesir Membuat Mumi?

29 Oktober 2022   14:59 Diperbarui: 29 Oktober 2022   15:12 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mumifikasi dari film The Mummy (Sumber: Deadline/ Universal Pictures)

Mumi merupakan salah satu penemuan unik yang identik dengan negara Mesir.

Selain ditemukan di Mesir, mumi juga dapat ditemukan di Suku Inka, Amerika Selatan serta orang-orang yang hidup di Selat Torres, antara Papua Nugini dan Australia.  

Britannica.com mencatat bahwa mumi dibuat dalam waktu yang lama.

Prosesnya pun tidak mudah karena melibatkan serangkaian bahan kimia.

Namun justru karena itu pula, masyarakat Mesir disebut sukses mengawetkan tubuh manusia yang hingga kini bisa diteliti dan dibedah.

Berdasarkan informasi yang dirangkum dari Smithsonian Institution, praktik mumifikasi pertama kali dilakukan sejak 2.600 SM.

Praktik tersebut berkembang selama 2.000 tahun lamanya.

Proses mumifikasi dilakukan selama 70 hari oleh para pendeta Mesir yang punya kemampuan khusus sebagai pembuat mumi.

Para pendeta Mesir ini bertugas untuk melulurkan balsem khusus dan melilitkan kain di tubuh mayat yang akan dijadikan mumi.

Pertama, organ dalam akan dipindahkan dari tubuh mayat untuk mencegah pembusukan.

Organ terpenting yakni otak, dipindahkan secara khusus dengan alat yang dimasukkan melalui hidung.

Satu-satunya organ yang tertinggal adalah jantung yang dipercaya sebagai sumber kehidupan dan kepandaian. 

Setelah dipindahkan, organ-organ tersebut dipisahkan dan disimpan dalam vas khusus dan dikuburkan dengan sang mumi.

Canopic jars untuk menyimpan organ (Sumber:  Pixabay/ lakewooducc)
Canopic jars untuk menyimpan organ (Sumber:  Pixabay/ lakewooducc)

Para pendeta Mesir kemudian 'mengeringkan' badan calon mumi dengan cara membalut tubuh mayat dengan garam bernama natron. 

Natron berfungsi untuk mengeringkan tubuh dari seluruh cairan yang ada di dalamnya.

Natron juga ditempatkan di dalam tubuh yang kemudian akan diambil kembali ketika mayat sudah mengering.

Langkah selanjutnya ialah membalut seluruh tubuh mayat dengan kain linen yang berisi doa dan mantra-mantra khusus.

Dalam proses ini, mayat juga akan dibaluri resin sebelum ditutup dengan kain.

Proses mumifikasi pun selesai.

Ilustrasi mumifikasi dari film The Mummy (Sumber: Deadline/ Universal Pictures)
Ilustrasi mumifikasi dari film The Mummy (Sumber: Deadline/ Universal Pictures)

Mumi akan ditempatkan di sebuah makam baru yang juga dilengkapi dengan furnitur, patung-patung, hiasan dinding serta makanan yang dipercaya akan dipakai di kehidupan selanjutnya.

Setelahnya, para pendeta Mesir akan berdoa dan meletakkan mumi yang baru di dalam peti lalu menutupnya.

Lalu, apa sebenarnya tujuan rakyat Mesir di masa lampau rela bersusah payah membuat mumi?

Masyarakat Mesir ternyata percaya bahwa tubuh manusia adalah rumah bagi jiwanya sehingga jika tubuh itu rusak, maka jiwanya pun akan hilang.

Oleh karena itulah, mereka melakukan proses mumifikasi terutama untuk keluarga kerajaan dan bangsawan serta hewan-hewan yang dianggap sakral seperti buaya, kucing dan burung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun