Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salem Witch Trial, Sejarah Kelam Perburuan Penyihir yang Merenggut Puluhan Nyawa

29 Oktober 2022   13:37 Diperbarui: 29 Oktober 2022   13:47 1883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salem Witch Trials (Sumber: Cetak Layar Britannica.com/ Library of Congress, Washington, D.C. (LC-DIG-pga-02986) 

Nama Kota Salem, Massachusetts, Amerika Serikat tak jauh dari mitos penyihir.

Salem beberapa kali muncul di media modern seperti film dan kartun, sebagai salah satu kota yang angker karena julukan ini.

Bukan tanpa alasan, sejarah kelam Salem menunjukkan adanya 200 orang yang dituduh sebagai penyihir pada tahun 1692 sampai 1693.

Peristiwa kelam itu bermula saat sekelompok gadis berperilaku aneh dan dokter setempat mengatakan bahwa mereka diguna-guna.

Warga setempat yang percaya kemudian menuding seorang budak bernama Tituba dan dua wanita lain sebagai penyihir yang menyebabkan kekacauan tersebut.

Beberapa hari kemudian, Tituba ditangkap dan mengaku sebagai penyihir.

Tak hanya itu saja, Tituba juga mengungkapkan bahwa banyak penyihir yang tinggal di Salem.

Para kolonis yang panik kemudian melakukan salah satu perburuan penyihir terbesar di dunia yang namanya terkenal hingga kini yakni Salem Witch Trials.

Sayangnya, perburuan penyihir itu sebenarnya tidak didasari bukti yang kuat.

Britannica.com mencatat bahwa para korban ternyata hanyalah dituduh semata dan merupakan musuh keluarga Putnam, di mana salah satu anaknya adalah anak yang mengaku mengalami hal aneh di awal perburuan penyihir.

Melansir historyofmassachusetts.org, sebanyak 20 orang meninggal dunia dalam perburuan penyihir di Salem ini, 19 di antaranya digantung dan korban terakhir disiksa hingga tewas.

Empat orang korban lainnya meninggal di dalam penjara ketika sedang menunggu pengadilan dan sebanyak 200 orang tercoreng namanya karena dituding sebagai penyihir.

Ilustrasi pengadilan Salem Witch Trials (Sumber: All Thats Interesting/ Wikimedia Commons)
Ilustrasi pengadilan Salem Witch Trials (Sumber: All Thats Interesting/ Wikimedia Commons)

Menilik balik memori kelam tersebut, beberapa peneliti sains modern menilai bahwa perilaku aneh anak-anak di Salem kemungkinan besar disebabkan oleh jamur yang mereka konsumsi.

Jamur tersebut menyebabkan halusinasi hingga mereka muntah dan tersedak.

Peneliti modern juga berpendapat bahwa ada kemungkinan anak-anak di Salem mengalami penyakit Lyme, epilepsi hingga kekerasan dalam rumah tangga yang menyebabkan perilaku aneh mereka.

Pada tahun 1957 hingga 2001, pemerintah Massachusetts akhirnya meminta maaf dan memulihkan nama-nama mereka yang tertuduh sebagai penyihir. 

Keluarga korban juga diketahui telah mendapat ganti rugi pada tahun 1711 silam meskipun semuanya sudah terlambat dan anggota keluarga mereka tak akan pernah bisa kembali...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun