Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "Frozen II" (Spoiler Alert!)

28 November 2019   12:01 Diperbarui: 28 November 2019   12:11 1707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frozen II (Sumber: Disney Philipphines)

Siapa yang tak kenal dengan jalinan cerita Frozen II? Ya, kisah epik dari Disney ini kembali ke layar lebar Indonesia. Tayang sejak 20 November 2019 lalu, Frozen II memberikan gambaran tentang kehidupan Anna, Elsa, Kristoff dan Olaf usai peristiwa pertama di film Frozen, 6 tahun silam.

Kisah dimulai dengan flashback ke masa lalu Elsa dan Anna saat keduanya masih kecil dan orang tua mereka masih hidup. Ayah dan ibu Elsa serta Anna kemudian menceritakan tentang sebuah legenda dari desa Northuldra. Di dalam desa itu, ada sebuah hutan magis yang dihuni 4 roh. 

Ayah dan ibu Elsa dan Anna saat keduanya masih kecil (Sumber: Radio Times)
Ayah dan ibu Elsa dan Anna saat keduanya masih kecil (Sumber: Radio Times)
Kakek Elsa dan Anna ternyata membuat perjanjian kerja sama dengan para penghuninya dan membuat bendungan. Namun mereka dikhianati sehingga terjadilah pertempuran. Ayah Elsa, Agnarr pingsan saat terhempas roh angin dari desa tersebut lalu ditolong oleh sosok misterius. 

Sejak saat itu pula, hutan itu tertutup kabut. Para roh air, tanah, api dan angin yang menghuni desa itu pun tertidur dari amarah mereka. Konon, para roh itu suatu saat nanti akan bangun dan memporakporandakan semua yang ada di hadapannya.

Scene kembali ke masa kini. Kita pun diajak untuk menyelami kehidupan kerajaan Arendelle yang kini tenang dan dipimpin oleh sang ratu, Elsa. Didampingi sang adik, Anna, Elsa menikmati kehidupannya sampai pada suatu malam, ia mendengar sebuah suara nyanyian. 

Elsa pun pergi mencari sumber suara itu, namun ternyata para roh terbangun dan menghancurkan Arendelle. Sadar bahwa rakyatnya berada dalam bahaya, Elsa, Anna, Kristoff dan Olaf pergi mencari hutan magis. 

Di sana, mereka menemukan bahwa ibunda mereka, Iduna ternyata adalah warga desa Northuldra yang menyelamatkan ayahnya dulu. Mereka juga berkenalan dengan para warga desa yang terkungkung selama bertahun-tahun karena kabut magis.

Para warga desa Northuldra (Sumber: Insider)
Para warga desa Northuldra (Sumber: Insider)
Misteri demi misteri mulai terkuak. Mulai dari sosok kakek Elsa dan Anna yang ternyata tidak seperti yang mereka bayangkan, mengapa perahu orang tua Elsa dan Anna ada di Northuldra sampai apa sumber kekuatan Elsa. Semua misteri itu terjawab sudah dalam film ini.

Sekilas, plot Frozen II memang jauh lebih rumit daripada film prekuelnya. Plot yang kurang fokus dan terpecah membuat film ini mengajak penonton untuk berpikir dan memecahkan banyak teka-teki bahkan sampai akhirnya ada plot twist menjelang akhir cerita.

Frozen II (Sumber: Youtube Walt Disney Animation Studios)
Frozen II (Sumber: Youtube Walt Disney Animation Studios)
Sebut saja masa lalu kakek Elsa dan Anna, mengapa hutan Northuldra tertutup kabut magis, siapa roh kelima yang jadi jembatan antara dunia manusia dan roh sampai plot sederhana tentang Kristoff yang ingin melamar Anna tapi gagal terus menerus. Semuanya bercampur jadi satu sehingga membua konsentrasi saya sebagai penonton cukup terpecah.

Namun dari segi visual effects, saya akui bahwa teknik yang disuguhkan dalam film kartun ini sungguh luar biasa. Extraordinary! Gaun Anna saat tidur di samping Olaf terasa begitu nyata. Mulai dari lipatannya sampai motif bordiran bunga kecil-kecil yang indah. 

Pun dengan gambaran ombak lautan yang menerjang Elsa, tak nampak seperti kartun-kartun lainnya. Wujud es dan salju raksasa yang dibuat Elsa juga makin nampak nyata.

Dari segi OST, harus diakui belum ada lagu yang bisa mengalahkan Let It Go yang bikin saya merinding sejak tahun 2013 lalu. Meskipun begitu, harus diakui bahwa lagu-lagu di Frozen II ini masih tak kehilangan sentuhan magisnya.

Anna dan Elsa (Sumber: Screenrant)
Anna dan Elsa (Sumber: Screenrant)
Berpetualang bersama Elsa dan Anna tak hanya memberikan warna namun juga berisi pesan-pesan tentang kehidupan. Anna misalnya, ia rela mengorbankan dirinya untuk menjaga Elsa meskipun sang kakak begitu keras kepala. Kita juga bisa belajar dari Elsa bahwa kita tidak bisa hidup sendiri dan pasti membutuhkan bantuan dari orang lain. 

Sementara dari kedua orang tua Elsa dan Anna, kita bisa belajar tentang kasih sayang ayah dan ibu yang tak lekang oleh waktu hingga mereka rela berkorban demi anak-anaknya. Belum lagi ada sosok Kristoff yang tak gentar dan terus berusaha mendampingi dan melamar Anna meskipun kadang sang kekasih bersikap keras kepala demi kakaknya, Elsa.

Sisi feminisme pun tak lekang ditunjukkan lewat film ini. Harus saya akui, kemampuan Elsa untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan melindungi banyak orang tanpa menunggu sosok penolong yakni sang pangeran tampan, tak henti-hentinya membuat saya kagum.

Kesimpulannya, Frozen II masih sukses jadi perhatian masyarakat. Animonya tak lewat begitu saja dan masih memberikan warna baru dalam dunia perfilman animasi Hollywood. (CYN)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun