Mohon tunggu...
Irene MargarethSaragih
Irene MargarethSaragih Mohon Tunggu... Freelancer - Psikolog I/O

Hobi mencoba makanan baru yang menarik, memahami perasaan dan perilaku individu atau kelompok. Selain itu saya suka menulis pengalaman yang berkaitan dengan behavioral cognitive.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Para Pendidik Perlu Melakukan Penyesuaian Cara Memotivasi Anak Didiknya

23 November 2024   23:37 Diperbarui: 24 November 2024   00:35 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Penyesuaian: Tanyakan kepada anak didik apa target pembelajarannya, apa konsekuensi yang perlu anak didik lakukan jika hasil pencapaian pembelajaran tidak sesuai dengan target, dsb. Ajarkan anak didik untuk berpikir mandiri dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan perilakunya. Jika jawaban anak didik tidak sesuai dengan norma maka, tanyakan kenapa anak didik tersebut memiliki pemikiran seperti itu lalu. Buatlah anak didik paham terhadap pola pikir, keputusan dan perilakunya tanpa ancaman dan hukuman fisik.

  

 3. Membandingkan anak didik dengan individu Lain

   - Cara bisa salah: Membandingkan anak didik dengan individu lain yang dianggap lebih sukses atau lebih pintar seperti: "Lihatlah temanmu, dia selalu dapat nilai A kenapa kamu tidak bisa seperti dia?" atau "Mengapa kamu tidak bisa pintar seperti kakakmu?"

  - Dampak Negatif: Membandingkan anak didik dengan orang lain dapat menyebabkan perasaan rendah diri (minder) dan ketidakpuasan pada dirinya. Anak didik merasa bahwa mereka tidak cukup baik dan ini bisa mengarah pada penurunan motivasi serta hilangnya rasa percaya diri. Bahkan anak didik bisa merasa tertekan untuk selalu memenuhi standar yang tidak realistis atau tidak sesuai dengan kemampuan mereka.

- Penyesuaian: Pahami kelebihan dan kekurangan anak didik anda secara personal. Berilah motivasi berdasarkan kelebihan yang dia miliki dan cari tahu bantuan  apa yang bisa anda berikan untuk membantunya melalui kesulitan yang sedang dialaminya.

 4. Menggunakan kecaman 

   - Cara bisa salah: Kecaman atau kritik tajam untuk memotivasi anak mereka, seperti mengatakan, "Kamu selalu gagal! Kenapa tidak bisa seperti anak lain?" atau "Apa yang salah dengan kamu? Kenapa tidak bisa lebih baik?"

- Dampak Negatif: Kecaman yang berlebihan atau tidak konstruktif dapat merusak harga diri anak didik dan menciptakan perasaan tidak berharga. Anak didik bisa menjadi enggan untuk mencoba atau bahkan merasa tidak ada gunanya untuk berusaha karena mereka merasa selalu gagal sesuai pandangan prndidiknya. Selain itu kritik yang tidak membangun hanya memperburuk hubungan dan menurunkan semangat anak.

- Penyesuaian: Awali komunikasi dengan pertanyaan yang dapat membuat anda memahami kondisinya dan memberikan bantuan yang lebih sesuai. Seperti "Cerita dong bagaimana kamu bisa memiliki nilai rendah" lanjutkan dengan pertanyaan apa yang anak didik pahami dengan situasi yang dialami dan apa yang perlu dia lakukan untuk memperbaiki situasi tersebut.

 5. Memberikan kebebasan yang bablas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun