Dulu, banyak orang yang menganggap kekerasan sebagai cara yang efektif untuk mendisiplinkan anak tanpa menyadari dampak psikologis yang ditimbulkan. Saat ini ada pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kekerasan dapat merusak  fisik dan psikologis peserta didik. Peserta didik yang menjadi korban kekerasan fisik dapat luka, cacat hingga meninggal atau korban psikis dapat mengembangkan rasa takut, rendah diri, kecemasan atau bahkan trauma yang berkepanjangan. Efek psikologis jangka panjang dari kekerasan ini dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka hingga dewasa.
3. Pendekatan positif dalam disiplin
  Pendidikan modern lebih mengutamakan pendekatan disiplin yang berbasis pada komunikasi, pemahaman dan pendekatan positif. Teknik seperti pemberian penguatan positif, bimbingan dan dialog terbuka antara pendidik dan peserta didik dianggap lebih efektif dalam mendidik dan membentuk perilaku individu. Pendidik sekarang dilatih untuk menangani masalah perilaku dengan cara yang lebih manusiawi dan mendidik daripada mengandalkan hukuman secara fisik atau verbal.
4. Meningkatnya keterlibatan masyarakat
  Masyarakat kini lebih aktif dalam mengawasi dan memperhatikan kesejahteraan peserta didik di sekolah dan di rumah. Lembaga pendidikan, pemerintah dan lingkungan sosial semakin berperan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi peserta didik. Ketika terjadi kekerasan di sekolah atau di rumah masyarakat sekarang lebih cenderung melapor dan menuntut keadilan bagi peserta didik yang sering kali tidak terdengar pada masa lalu.
 Dampak Kekerasan Terhadap Peserta Didik
Kekerasan yang dilakukan oleh pendidik baik secara fisik maupun psikis memiliki dampak yang sangat merugikan terhadap peserta didik. Beberapa dampak tersebut seperti:
1. Trauma psikologis
Peserta didik yang menjadi korban kekerasan sering mengalami trauma psikologis, seperti rasa takut, kecemasan, atau gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Hal ini dapat memengaruhi kepercayaan diri mereka dan kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain.
2. Penurunan prestasi
Peserta didik yang merasa tidak aman atau takut di sekolah dan di rumah cenderung mengalami kesulitan dalam belajar. Ketakutan dan kecemasan dapat menghambat konsentrasi dan motivasi mereka untuk belajar yang berdampak pada prestasi belajarnya.