Pentingnya Pemeliharaan Karyawan
Pemeliharaan karyawan memerlukan perhatian serius dari para manajer. Jika perhatian yang diberikan tidak mencukupi terhadap kepedulian karyawan, maka semangat kerja, sikap, dan loyalitas karyawan akan menurun. Sehingga munculnya absensi dan turn over yang meningkat, tidak hanya itu disiplin karyawan juga akan menurun. Adanya proses dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian karyawan yang telah dilakukan dengan baik dan mengeluarkan biaya yang cukup besar menjadi tidak efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
Agar karyawan dapat semangat kerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap loyal dalam mendukung tujuan perusahaan, fungsi pemeliharaan harus selalu mendapat perhatian manajemen. Jika kesehatan karyawan tidak diperhatikan dengan baik, maka tidak mungkin mereka bisa semangat bekerja dan berkonsentrasi penuh dalam pekerjaannya.
Pemeliharaan (maintance) adalah upaya mempertahankan dan  meningkatkan kondisi mental, fisik seseorang dan sikap yang memungkinkan karyawan tetap loyal serta bekerja secara produktif untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Metode-metode Pemeliharaan
Metode pemeliharaan terdiri dari lima metode berikut  :
1. Komunikasi
Dengan komunikasi yang baik maka permasalahan yang timbul dalam perusahaan dapat terselesaikan. Oleh karena itu, manajemen terbuka membantu menjaga keamanan dan kesehatan loyal yang baik bagi para karyawan. Apabila timbul perselisihan dapat diselesaikan melalui musyawarah dan kesepakatan. Sehingga komunikasi adalah kunci untuk membangun loyalitas karyawan dalam pemeliharaan perusahaan.
 2. Insentif
Metode insentif yang adil dan tepat adalah kekuatan pendorong di balik pemeliharaan karyawan. Hal ini dikarenakan pemberian insentif yang membuat karyawan merasa prestasinya diperhatikan dan diakui sehingga meningkatkan semangat kerja dan loyalitas karyawan. Atasan yang efektif selalu memperhatikan kinerja setiap bawahannya, maka karyawan yang kinerjanya baik diberikan insentif positif, dan karyawan yang kinerjanya buruk diberikan insentif negatif.
3. Kesejahteraan karyawan