Apakah kamu orang yang senang menulis di buku? Atau mungkin justru kebalikannya dan kamu senang untuk menunggunakna perangkat digital karena lebih mudah?
Nah, itu juga harus kamu pilih. Tetapi untuk yang satu ini tidak harus pusing memikirkannya, kamu bisa saja berubah-ubah media di pertengahan. Tidak menjadi masalah.
Untuk menulis journal fisik kamu bisa gunakan buku apa saja atau journal yang telah ada formatnya.Â
Untuk menulis journal di digital, kini ada banyak aplikasi journaling gratis yang bisa kamu unduh di ponsel pintarmu, atau kamu juga bisa membuat sendiri format journalmu di Gdoc, Google Keep, atau lainnya. Banyak sekali pilihannya saat ini.
3. Mulai dengan Sederhana
Menulis journal terkadang bisa menjadi melelahkan dan menjemukan karena apa yang ingin kita ungkapkan terlalu berat untuk dituliskan. Jadi, awalilah dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana tentang apa yang kamu rasakan dan apa yang kamu alami.Â
Selain itu, tidak perlu menulis journal setiap hari. Lakukankan di saat waktu luang untuk memberikan kebebasan pikiranmu dalam menuangkannya dalam journal.Â
4. Abaikan Kesetetikaan
Di media sosial banyak sekali akun-akun yang menyebarkan kegiatan journaling mereka dengan penataan journal yang begitu indah dan rapi.Â
Tidak sedikit juga orang-orang yang tertarik untuk menulis journal hanya untuk mendekorasi journal dan mendaparkan journal yang estetik. Namun, itu, kan, bukan tujuan dari menulis journal.
Jika itu tujuannya, ke depannya kita tidak akan benar-benar mencapai tujuan kesejahteraan pikiran dan perasaan kita karena foksu kita hanya pada esetika journal.
Tidak masalah jika di dalam journal kita hanya ada tinta berwarna hitam tanpa stiker-stiker lucu, yang penting kita tetap bisa mendapatkan apa yang ingin kita dapat lewat menulis journal tersebut.
5. Konsisten
Konsisten bukan berarti melakukan journaling setiap hari dan setiap waktu, tetapi lakukanlah journaling saat kamu perlu untuk melakukannya.Â