Setelah saya ingat-ingat, ternyata orang lain juga melakukan hal yang sama. Mereka tidak lancar berbicara, mereka bingung apa yang ingin dikatakan, mereka juga terbata-bata. Pertanyaannya, kenapa saya tidak ingat itu semua? Karena memikirkan diri sendiri, begitu pun orang lain.
Mungkin orang lain yang ada dalam diskusi itu juga tidak ingat saya terbata-bata saat berbicara karena mereka sibuk memikirkan diri mereka sendiri.
Pemikiran itu membuat saya terdasar bahwa tidak ada yang perlu saya khawatirkan tentang segala sesuatu dalam diri saya dalam pikiran orang lain.
Tidak Bisa Dikontrol
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa kesalahan dan tindakan kita ternyata diingat oleh orang lain dan tidak jarang menjadi bahan pembicaraan.
Namun, satu hal yang harus kita tahu tentang hal itu adalah bahwa kita tidak bisa mengontrol orang lain. Tetapi, kita bisa mengontrol bagaimana sikap kita terhadap semua itu.
Ingat, mengontrol sikap kita terhadap hal tidak bisa kita kontrol, bukan mengontrol itu tidak terjadi. Mengapa? Karena jika kita mengontrol itu tidak terjadi, artinya kita tidak melakukan apa-apa, masih takut untuk bertindak dan berpikir yang tidak-tidak sebelum terjadi. Pada akhirnya kita tidak akan berkembang.
Sementara itu, mengontrol sikap kita terhadap hal yang tidak bisa kita kontrol justru akan membuat kita merefleksikan diri agar diri kita menjadi orang yang lebih baik.Â
Kepercayaan diri adalah sebuah sikap yang diperlukan setiap orang untuk dapat berkembang. Namun, jangan sampai kita tidak sadar bahwa kepercayan diri yang tumbuh adalah yang membuat kita tidak percaya diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H