Mohon tunggu...
Ira Wulandari
Ira Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Karena sudah muak memendam pikiran-pikiran ini, jadi saya putuskan menyebarkannya di sini. Selamat membaca.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mari Ubah Perspektif tentang "Terlalu Tua untuk Suatu Hal"

21 Agustus 2024   11:49 Diperbarui: 21 Agustus 2024   21:00 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | Foto oleh Pixabay via pexels.com

Tua menurut KBBI adalah sudah lama hidup; lanjut usia (tidak muda lagi); sudah lama (lawan baru); sudah termasuk dalam waktu yang lampau; kuno. Semua pengertian itu merujuk pada sesuatu yang sudah lama. 

Manusia disebut tua biasanya sudah masuk usia 50-an. Lebih dari 60 tahun biasanya disebut lansia (lanjut usia), yang juga memiliki arti tua. 

Namun, tua itu sebenarnya relatif. Misalnya, seseorang berumur 20 tahun bisa saja tua menurut seseorang berumur 6 tahun. Atau, seseorang berumur 13 tahun sudah dianggap tua jika masih berada di bangku sekolah dasar. 

Dalam hal ini tua tidak hanya merujuk pada orang yang usianya lebih dari 40 tahun, tetapi juga orang yang umurnya di luar ambang batas kelompok tertentu.

Di dunia ini manusia memang hobinya mengelompok-ngelompokkan sesuatu. Tidak ada salahnya, seperti itulah sistemnya agar dunia ini teratur.

Baca juga: Kamar Adalah Cerminan Kita

Siswa SD, dari kelas 1 hingga kelas 6 haruslah berusia 7-12 tahun. Siswa SMP dan SMA pun ada batasan umurnya. Namun, dunia dan manusia ini nyatanya terlalu kompleks untuk dikelompok-kelompokkan dengan rinci. 

Oleh sebab itu juga mungkin mengapa di jenjang kuliah umur lebih fleksibel, ya karena kehidupan suatu manusia semakin kompleks. Begitupun dengan hal-hal lain. Ada kegiatan-kegiatan yang dapat diikuti oleh berbagai kalangan. Namun, sayangnya beberapa kegiatan tetap memiliki stereotipe hanya pantas diikuti oleh kalangan tertentu, dalam hal ini untuk yang muda-muda saja.

Pandangan seperti itu meracuni setiap generasi sehingga banyak orang yang tidak sempat melakukan banyak hal di masa mudanya, tidak ingin mencoba hal itu karena menganggap ia sudah terlalu tua untuk hal itu. Padahal, meskipun sudah dianggap tua dari kebanyakan orang dalam hal itu, tidak ada salahnya untuk tetap mencoba dan belajar.

Saya juga sempat merasa tidak percaya diri saat mengikuti Kampung Inggris karena usia saya akan memasuki 23 tahun, di saat seumuran saya sudah menjadi tutor di sana. Memang ada beberapa juga yang seumuran dengan saya yang menjadi murid di sana, tetapi tidak sebanyak yang baru keluaran SMA, artinya usianya sekitar 18-20 tahun. 

Namun, setelah beberapa waktu saya melihat ternyata saya bukanlah yang tertua. Ada juga satu dua orang murid yang usianya sudah 30 tahunan. Wow, saya acungi jempol untuk kemauannya tetap belajar di Kampung Inggris itu meskipun umurnya tidak muda lagi.

Lalu, suatu hari saya pernah mengikuti open trip. Saya berkenalan dengan orang di sebelah saya yang merupakan wanita berusia sekitar 50 tahun. Dia adalah satu-satunya orang tua di kegiatan tersebut. Saat saya tanya kenapa mengikuti open trip ini, dia menjawab bahwa di rumah sepi karena anaknya sudah berkuliah, selain itu juga butuh liburan dari pekerjaannya. 

Hal yang membuat saya kagum adalah ia terjun dari ketinggian 8 meter. Wow. Saya saja tidak berani melompat. 

Keberanian wanita itu sempat membuat saya heran karena usianya sama dengan Ibu saya, sedangkan pemikiran sangat berbeda. Ibu saya menganggap umur segitu sudah harus diam di rumah, tidak melakukan apa-apa, tidak belajar lagi, dan beristirahat saja. 

Di lain waktu saat saya pergi ke Upas Hill, puncak Gunung Tangkuban Parahu dengan ketingian 2036 MDPL, saya melihat satu pria tua yang naik ke gunung itu sendirian. Lalu, saya juga melihat sekolompok wanita tua (4-5 orang) yang juga naik ke gunung itu. Jalur pendakian ke Upas Hill itu padahal tidak mudah untuk orang seusia saya, apalagi untuk lansia.

Saat ini saya sedang mengikuti sekolah Public Speaking. Kebanyakan pesertanya seusia saya, tetapi ada dua orang yang seumuran dengan orang tua saya.

Dari cara bicaranya padahal sudah jago dan tidak perlu belajar public speaking lagi, tetapi mereka merasa itu bukan apa-apa. Salah satunya bahkan berencana untuk memulai karier sebagai MC pernikahan meskipun usianya tidak muda lagi.

Semua itu membuat saya sadar bahwa tua bukan berarti tidak pantas belajar dan melakukan sesuatu yang biasa dilakukan orang-orang muda.

Yang muda hidup, begitu pun yang "tua". 

Beberapa orang tidak memiliki kesempatan untuk melakukan suatu hal di masa mudanya. Dengan kemauan belajar yang tinggi, beberapa orang lagi belajar melakukan hal itu di masa depan sekadar melengkapi keinginan mudanya.

Baca juga: Jadi Seperti Ini Rasanya Merdeka

Melakukan aktivitas-aktivitas yang kebanyakan diisi oleh anak muda di usia "tua" adalah sesuatu yang tidak memalukan. Tidak ada kata terlalu tua untuk suatu hal, terutama untuk belajar.

Pandangan saya berubah terhadap umur. Saya tidak lagi menganggap umur adalah batasan untuk belajar dan melakukan berbagai kegiatan. Tidak masalah jika kita baru belajar hal-hal dasar di saat orang lain di usia yang lebih muda dari kita sudah belajar hal-hal yang lebih mendalam.

Lagipula, setiap manusia memiliki proses dan jalan yang berbeda. Tidak perlu membandingkan diri sendiri yang masih berada di bab awal dengan orang lain yang sudah ada di bab akhir. Ini bukan soal umur.

Saya berharap orang-orang di luar sana yang tidak sempat belajar atau melakukan sesuatu di masa lalunya tetap bisa melukannya sekarang atau di masa depan tanpa harus merasa malu dengan umurnya yang terlalu tua untuk suatu hal itu.

Seperti yang sering dikatakan oleh orang-orang bijak, tidak ada kata terlambat untuk belajar.

Foto oleh Pixabay via pexels.com
Foto oleh Pixabay via pexels.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun