Seperti yang saya singgung di awal, kucing juga mengubah keluarga saya. Kami bukan keluarga yang biasa-biasa saja. Hubungan kami tidak dekat, tetapi tidak jauh juga. Kami hanya bercengkrama seadanya saja. Namun, semenjak ada kucing, hubungan kami menjadi semakin dekat. Banyak obrolan yang diawali dengan topik kucing. Keluarga saya yang juga sebelumnya tidak menyukai kucing, menjadi menyukai bahkan menyayangi kucing. Bapak saya bahkan sering melakukan strees feeding, padahal dulu penah menentang saya untuk memelihara dan memberi makan kucing. Keluarga saya pun menjadi lebih harmonis dibanding sebelum ada kucing ke kehidupan kami.
Saya percaya bahwa Allah mempertemukan saya dengan kucing karena suatu alasan. Terkadang Allah memang memberikan cara-cara yang tidak kita mengerti untuk menyelamatkan kita. Dan begitulah cara Allah menyelamatkan jiwa saya dari keterpurukan dan kesepian, dengan mendatangkan kucing ke kehidupan saya.
Kucing memang se-unik itu. Mereka punya sihir yang bisa membuat manusia yang tadinya tidak menyukainya menjadi suka padanya. Manusia yang mengalami itu tanpa sadar telah selangkah menjauhi keterpurukan. Menurut beberapa studi pun hewan ini memiliki manfaat bagi kesehatan mental kira, di antaranya adalah meredakan stres, menjaga kesehatan mental, meningkatkan kebahagiaan, dan meningkatkan kekebalan tubuh, dan masih banyak lagi.
Banyak kisah yang saya temui mengenai bagaimana mahkluk berbulu ini menyelamatkan jiwa atau kehidupan seseorang, seperti misalnya kisah James Bowen dan kucing oyennya, Bob. Bagi Anda yang membaca ini yang tidak memelihara atau bahkan tiak menyukai kucing dan hewan lainnya, mungkin Anda tidak megerti bagaimana hubungan seorang 'majikan' dan peliharaannya. Namun, yang memiliki peliharaan pasti akan mengerti hal ini.Â
Yah, meskipun memang tidak sepenuhnya kucing bisa menyelamatkan jiwa kita, tetapi kucing membantu kita melihat kehidupan ini dengan lebih baik. Semua juga bergantung pada penerimaan dan pandangan kita pada sesuatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H