Ini adalah salah satu yang paling sering diabaikan ketika menjalankan bisnis bersama teman. Karena merasa sudah kenal lama, teman nongkrong, maka banyak hal diabaikan begitu saja, yang justru akan merusak pertemanan di masa mendatang.
Sebaiknya, semua perhitungan modal, gaji, pembagian keuntungan, dan aset dibicarakan sebelum bisnis dimulai. Bahkan legalitas usahapun seharusnya menjadi prioritas utama. Meskipun kelihatannya ribet di awal, tapi lebih baik daripada ribut kemudian.
Dalam hal ini, kesampingkan rasa sungkan alias 'nggak enak-nggak enakan'Â hanya karena kita sedang membangun bisnis dengan teman. Justru, karena berpartner dengan teman, maka kita ingin pertemanan langgeng, usahapun lancar.
4. Jangan Ada Kata "terserah"
Selain "nggak enak-nggak enakan," biasanya yang jadi perusak dalam relasi bisnis dengan teman adalah kata "terserah" pada saat diskusi.Â
Melontarkan kata "terserah" meskipun kelihatannya setuju saja dengan apapun yang akan diputuskan, tapi menggambarkan sikap lepas tangan dengan apa yang akan terjadi kemudian, dari keputusan yang diambil. Tentunya, ini membebankan pihak yang membuat keputusan, sehingga relasi jadi tidak sehat.
Sejatinya, dalam hubungan membangun bisnis bersama, dengan siapapun, apalagi dengan teman, tidak ada kata "terserah." Semua keputusan dan kesepakatan seharusnya berdasarkan hasil mufakat bersama.Â
Tidak ada yang dominan, tidak pula ada yang pasrah begitu saja. Dengan mengingat bahwa semua keputusan mengandung risiko, maka penting sekali kesadaran untuk memikul tanggung jawab bersama dalam menikmati keuntungan maupun kerugian dari sebuah keputusan.
Sebenarnya, dalam relasi apapun, integritas dan nilai-nilai luhur yang dihidupi adalah kunci dari langgengnya sebuah hubungan.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H