Mohon tunggu...
Irawaty Silalahi
Irawaty Silalahi Mohon Tunggu... Lainnya - Cerita yang semoga menginspirasi mereka yang membaca.

Suka bercerita dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Petualangan Puput Pesut di Darat

13 Desember 2020   19:47 Diperbarui: 13 Desember 2020   19:51 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada seekor pesut mungil bernama Puput. Dia hidup di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.  Puput tinggal bersama ayah dan ibunya. Meskipun keluarga Puput tinggal di Sungai Mahakam, mereka sesekali pergi mengunjungi Pipit, sepupu Puput yang tinggal di dekat pantai Pulau Padang Tikar.

Suatu ketika, dalam perjalanan ke rumah Pipit, sepupunya, Puput melihat arak-arakan meriah sekali di sepanjang sungai.

Caca cacing memakai rok panjang berenda putih. Bangi bangau memakai topi hitam tinggi bagus sekali. Cika ayam terlihat anggun dengan baju merah menyala. Mereka semua terlihat riang gembira berjalan beriringan sambil menari diiringi grup pemusik terkenal pimpinan Wawa simpanse.

Rupanya, hari itu teman-teman darat, begitu Puput menyebut mereka semua, sedang merayakan berakhirnya musim hujan. Sehingga mereka gembira dapat bermain sepanjang hari di bawah hangatnya sinar matahari yang cerah.

Melihat kemeriahan itu, Puput tergiur sekali ingin ikut main bersama di daratan. Padahal, dia sedang dalam perjalanan mengunjungi Pipit.

"Hmm ... sepertinya menarik, nih ikut merayakan berakhirnya musin hujan di daratan bersama Caca cacing, Bangi bangau, dan Cika ayam ..." ujar Puput dalam hati.

Tanpa pikir panjang, Puput lompat menghampiri teman-teman daratnya di daratan. 

"Hai, Put, apakah kamu sudah minta ijin kepada ibumu untuk bermain bersama kami di sini?" tanya Caca cacing sambil membetulkan rok putih panjangnya yang tersangkut semak berduri.

"Hihihi... belum, sih ... Tapi aku tidak akan lama, kok ... lagipula Pipit mungkin masih sibuk membantu ibunya mengurus adik bayi yang baru lahir." jawab Puput dengan senyum lebar.

Teman-teman darat tahu, Puput tidak boleh lebih dari sepuluh menit berada di darat. Karena, setelah itu ada saja masalah yang akan dihadapi Puput. Namun demikian, mereka sangat senang Puput bisa ikut bergembira bersama mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun