Mohon tunggu...
Irawati Hamid
Irawati Hamid Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger

Mom of 3. ASN. Punya hobby nulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Membuka Wawasan tentang Likupang, "Surga" Tersembunyi di Sulawesi Utara

23 Maret 2022   16:45 Diperbarui: 23 Maret 2022   17:56 3269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi yang di-screenshoot pada saat acara berlangsung

Aries Prasetyo, Wisatawan Ekspedisi Wallacea Kompas

Bapak Hendry Richard Willard Kaitjily selaku Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara memaparkan banyak hal.

Di antaranya, tentang jumlah kabupaten/kota di Sulawesi Utara, jumlah bandara, 10 besar negara pengunjung Sulawesi Utara, data kunjungan wisatawan asing maupun wisatawan lokal yang datang ke Sulawesi Utara, capaian vaksinasi hingga surga-surga tersembunyi yang ada di Sulawesi Utara, yang salah satunya adalah Likupang, seperti Pulisan Bay serta kawasan Eco Trail.

Pembicara kedua di sesi satu adalah Christian Fenie, seorang pengamat pariwisata bahari yang sudah puluhan tahun malang melintang di bidang ini. Menurutnya, Indonesia adalah kombinasi surga laut dan darat.

Indonesia juga berpotensi menjadi negara wisata bahari nomor satu di dunia jika permasalahan sampah bisa diatasi. Sampah di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Dari pemaparan Bapak Christian ini saya jadi tahu bahwa Triton dan ikan Napoleon itu ternyata adalah hewan yang dilindungi yang tidak boleh ditangkap, dikonsumsi atau diperjualbelikan.

Sumber gambar: dokumen pribadi yang di-screenshoot pada saat acara berlangsung
Sumber gambar: dokumen pribadi yang di-screenshoot pada saat acara berlangsung

Pembicara ketiga yaitu ibu Prof. Bet El Silisna, akademisi dari Politeknik Negeri Manado. Beliau menjelaskan tentang apa-apa saja yang harus dilakukan oleh sebuah daerah destinasi wisata super prioritas agar nantinya tetap eksis dan tidak tertinggal.

Salah satu caranya adalah pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mana kuncinya adalah tidak merusak alam dan budaya masyarakat setempat agar dapat diwariskan pada generasi penerus dan dapat memenuhi kebutuhan masa sekarang dan masa yang akan datang.

Sumber gambar: dokumen pribadi yang di-screenshoot di youtube kemenparekraf
Sumber gambar: dokumen pribadi yang di-screenshoot di youtube kemenparekraf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun