Pernah suatu ketika Rudy bercengkrama di teras depan kantornya bersama beberapa wartawan. Tiba-tiba seorang perempuan paruh baya dengan sandal jepit mendatangi dan memperkenalkan diri sebagai penghuni rusunawa. Setelah itu dia sambat tidak bisa membayar tagihan listrik. Rudy pun menanyakan identitas dan latar belakang keluarganya lebih detail.
Setelah dianggap valid, dia meminta perempuan tersebut pulang. Sejurus kemudian dia menghubungi seseorang untuk menyelesaikan tunggakan listrik. "kula sing mbayar nggih," katanya kepada orang diujung telepon.Â
Mungkin ada yang berfikir bahwa apa yang dilakukan Rudy adalah pencitraan belaka. Sama. Tetapi saya melihat ini datang dari karakter dirinya. Ada pejabat lain atau tidak, ada kamera atau tidak, ada wartawan atau tidak, Rudy tetap seperti itu...Â
Jikalau memang itu sebuah pencitraan, cobalah kepala daerah lain melakukannya...Â
(bersambung...)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H