Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencari Bidadari di ujung Pelangi (Seri Diskusi Mblarah #13)

13 Desember 2024   22:34 Diperbarui: 13 Desember 2024   22:34 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencari Bidadari di Ujung Pelangi
(Seri Diskusi Mblarah #13)
Ditulis oleh : eko irawan

Masih ingat dongeng yang diceritakan oleh ibu kita dahulu tentang kisah Jaka Tarub dengan 7 Bidadari ? Dongeng ini sangat populer di Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Saya teringat dongeng ini setelah pada Rabu Sore, 11 Desember 2024 di wilayah Tumpang kabupaten Malang mendapat kesempatan melihat fenomena alam berupa kehadiran pelangi yang sangat indah di langit senja itu. Jadilah terbersit dalam pikiran ini untuk Mencari Bidadari di Ujung Pelangi. Wah, sebuah ide Mblarah yang menarik untuk dikulik. Selamat membaca semoga menginspirasi.

Makna Dongeng Masa Kecil

Ibu saya, semoga Alm. Di alam Sana hidup Bahagia, doa terbaik untuk Alm. Ibu Sri Suryani,  Al Fatihah. Beliau selalu menemani anaknya sebelum tidur dengan aneka cerita dan dongeng yang menarik dan membangun imajinasi. Salah satu dongeng itu tentang Joko Tarub dan 7 bidadari. Joko Tarub berhasil menemukan ujung dari pelangi yang ternyata pelangi tersebut  merupakan tangga untuk turun dari langit yang digunakan oleh para bidadari untuk tujuan mandi. Joko Tarub mengambil satu selendang milik salah satu dari tujuh bidadari tersebut dan Joko Tarub berhasil meminang bidadari untuk dijadikan istrinya.

Cerita dan dongeng bagi anak kecil dibutuhkan untuk membantu tumbuh kembang pemahaman psikologisnya, khususnya daya imajinasi agar terarah dan bermakna. Dongeng Joko Tarub ini termasuk kisah populer dan saya bersyukur Alm. Ibu saya pernah menceritakan dongeng ini disaat saya kecil. Dongeng dan cerita sebelum tidur ini bukan sekedar kisah tanpa makna, tentu banyak makna hakiki terselip didalamnya.

Apa makna Kisah Joko Tarub ini ? Berikut apa makna Mencari Bidadari di Ujung Pelangi.

1. Makna Dongeng berlatar belakang pelangi ini ternyata mendorong anak anak untuk memahami proses yang terjadi disekitar kita secara ilmiah. Dongeng ini mendorong anak anak belajar ilmu Pengetahuan Alam khususnya bagaimana fenomena pelangi bisa terjadi di langit.

2. Melatih pengembangan imajinasi dan daya pikir serta tumbuh kembang seorang anak sesuai umur dan kemampuan logikanya. Dengan dongeng ini, maka Orang tua dan guru jadi mampu menilai, apakah seorang anak berada diranah IPA atau IPS, sehingga mampu diberi masukan untuk pengembangan masa depan pendidikan masa depannya dibidang apa, apakah sain, IPA atau bahkan di seni dan budaya yang cenderung ke arah sastra. Dengan dongeng, imajinasi anak dipancing untuk memberikan pendapat yang sesuai basic dan kapasitas dirinya secara riil.

3. Memilih pasangan hidup bukan perkara sepele, harus banyak perjuangan yang penuh strategi karena didalamnya membangun sinergi dengan lawan jenis hingga terwujud sebuah pernikahan yang bahagia. Seorang Joko Tarub saja harus menaklukan ujung pelangi. Sebuah pelangi yang indah membuatnya terinspirasi bahwa untuk menemukan sesuatu yang cantik dan indah haruslah berjuang dan berjuang itu bukan semudah dongeng.

Dimana Letak Ujung Pelangi ?

Fenomena pelangi yang membentuk setengah lingkaran merupakan fenomena yang sangat indah dan memikat, terutama bias warna yang membentuk strukturnya. Lalu Dimanakah ujung pelangi ? Semakin di kejar semakin jauh dan memberikan pelajaran ilmiah bahwa bumi yang kita diami ini yang seolah datar saat kita rasakan, ternyata membuktikan jika bentuk bumi ternyata bulat. Bumi kita ini ternyata memiliki diameter 7.926 mil atau 12.756 kilometer. Terus jika ditanyakan berapa lebar diameter dari pelangi ? Sebenarnya matahari itu sendiri lebarnya sekitar 1/2 derajat, jadi pelangi lebarnya sekitar 2,36 derajat . Beberapa fitur penting dari analisis pelangi ini yaitu Di luar busur, tidak ada cahaya yang dibiaskan yang mencapai mata, sedangkan di dalam busur, semua warna dapat mencapai mata.

Pelangi merupakan fenomena alam berupa ilusi optik yang terjadi di atmosfer. Pelangi terbentuk saat sinar matahari bertemu dengan air hujan, di mana air hujan akan merefleksikan cahaya dan membiaskan berbagai warna.

Pelangi bisa berbentuk lingkaran penuh. Namun, pengamat biasanya hanya melihat busur berupa ilusi setengah lingkaran yang dibentuk oleh tetesan cahaya di atas tanah dan berpusat pada garis dari matahari ke mata pengamat.

Pada kejadian yang teramati pada Hari Rabu Sore, 11 Desember 2024 yang terjadi di Tumpang Kabupaten Malang ini terjadi Pelangi Ganda. Dalam pelangi tunggal, busur menunjukkan warna merah di bagian luar dan ungu di bagian dalam. Pelangi ini disebabkan oleh cahaya yang dibiaskan saat memasuki tetesan air. Kemudian dipantulkan ke dalam di bagian belakang tetesan dan dibiaskan kembali saat keluar. Dan Dalam pelangi ganda, busur kedua terlihat di luar busur primer dan urutan warnanya terbalik, dengan warna merah di sisi dalam busur. Ini disebabkan oleh cahaya yang dipantulkan dua kali di bagian dalam tetesan sebelum meninggalkannya.

Direnungkan dari kajian tersebut, pelangi ternyata terletak di luar bumi yaitu berada di atmosfer dan busur pelangi yang tampak hanya nampak setengah lingkaran sesuai pengamatan mata. Jadi berangkat dari dongeng Jaka Tarub ini menantang pemahaman imajinasi seorang anak untuk belajar secara ilmiah. Bagaimana menemukan ujung pelangi berakhir, tentu juga sama mustahil nya menemukan sosok bidadari yang turun di ujung pelangi untuk mandi. Disinilah seorang anak ditantang secara logika memahami sebuah dongeng dan tentu sesuai umurnya agar sang anak tertarik belajar kajian ilmiah.

Kajian Mblarah tentang Pelangi

Rabu malam, 11 Desember 2024 selepas berkelana berburu pelangi akhirnya semua memamerkan hasil petualangannya senja itu. Saya pribadi dengan fasilitas handphone jadoel, ternyata kurang mampu mengabadikan fenomena pelangi yang jika dilihat langsung dengan mata telanjang berwujud pelangi ganda. Selain di pamerkan di medsos masing masing, hasil foto video ini sama sama ditunjukkan dalam diskusi Mblarah masing masing.  Asyik juga bercerita tentang pelangi ini. Ada yang bilang pelangi adalah simbol kedamaian dan keindahan alam semesta. Bagi yang lain, pelangi dianggap sebagai simbol harapan dan kekuatan di tengah kesulitan. Di berbagai budaya, pelangi juga memiliki makna spiritual yang mendalam, dianggap sebagai jembatan antara bumi dan surga.

Pendapat yang lain mengatakan melihat pelangi, meskipun melihat dalam mimpi seringkali dilihat sebagai simbol keberuntungan, janji, dan harapan. Banyak orang yang percaya bahwa pelangi merupakan tanda perlindungan dan rahmat Ilahi, serta optimisme akan masa depan.

Mitos pelangi di Irlandia yang paling terkenal adalah kisah tentang pot emas. Konon, di ujung pelangi ada pot emas yang dijaga Leprechaun yang licik, yaitu sosok peri jantan yang dikisahkan pada mitologi Irlandia. Dalam mitos tersebut, dikisahkan bahwa dahulu kala seseorang di Irlandia menjarah berbagai harta, termasuk yang ada diujung pelangi tersebut. Dalam mitos pelangi yang ada di Kanada menceritakan tentang asal usul penciptaan pelangi yaitu bahwa pelangi ternyata dibuat oleh dua burung biru yang bermain-main dan mencelupkan kaki mereka ke dalam cat Nanabozho lalu terbang menjauh yang menyebabkan garis-garis warna bersinar di atas air terjun. Sementara Dalam mitologi Yunani kuno, pelangi merupakan personifikasi dewi Iris . Dewi ini merupakan pembawa pesan antara Langit dan Bumi, sehingga pelangi digambarkan menggantung di antara keduanya. Dalam epik Iliad karya Homer, Iris merupakan makhluk bersayap yang secara khusus bertugas sebagai pembawa pesan Zeus.

Dalam pendapat yang lain mengatakan Pelangi juga memberikan pemahaman tentang keragaman dan kesatuan dari adanya berbagai perbedaan yang ada. Dari situ, kita mengetahui bahwa pelangi terlihat indah karena memiliki banyak warna. Warna yang ada pada pelangi bersatu padu tanpa mengalahkan antara satu warna dengan warna yang lain.

Fenomena Pelangi biasanya muncul setelah hujan atau saat cuaca cerah. Dalam budaya Jawa, pelangi memiliki makna simbolis yang penting. Pasalnya pelangi sering dimaknai sebagai simbol kebahagiaan, keberuntungan, dan harapan. Oleh karena itu, melihat pelangi dalam mimpi sering dianggap sebagai pertanda baik.

Masih ingat lagu pelangi masa kanak kanak kita dahulu ?


https://youtu.be/Ilu_bYSDp1c?feature=shared
Lagu berjudul Pelangi ini diciptakan oleh AT Mahmud. Berikut teks lagunya :
Pelangi, pelangi, alangkah indahmu
Merah, kuning, hijau di langit yang biru
Pelukismu agung, siapa gerangan?
Pelangi, pelangi, ciptaan Tuhan

Coban Pelangi apakah ujung Pelangi

Itulah kurang lebih diskusi Mblarah kita yang membahas seputar pelangi. Yang menarik lagi ternyata di malang timur dapat kita jumpai destinasi wisata yang berjuluk coban Pelangi. Objek Wisata Coban Pelangi ini ada di  Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dan merupakan salah satu lokasi wisata air terjun legendaris di Kabupaten Malang. Sejak tahun 1984, Coban Pelangi sudah terkenal di warga sekitar Malang Timur dan sering didatangi oleh anak-anak pencinta alam dan Pramuka dari SMP dan SMA. Pada bulan Desember di tahun 1986 setelah ujian semester 1 masa masih bersekolah di kelas 1 SMPN 12 Malang, saya yang pada masa tersebut bergabung dalam giat ekstrakurikuler Pramuka melakukan giat penelusuran di sekitar area Coban Pelangi. Coban Pelangi memang asyik dan dilokasi jatuhnya air melahirkan gambaran pelangi nan indah. Sekarang lokasi ini bisa dikunjungi dengan link google map sbb :
https://maps.app.goo.gl/46YnJ5bZ3bG7AYKy7

Dimasa tersebut situasi coban masih sangat alami dan belum dibangun fasilitas pendukung seperti sekarang. Acara kami waktu itu menempuh kesana dengan jalan kaki beregu. Satu kisah unik saat kembali ke titik penjemputan, yang pada saat itu kami di tunggu oleh Truk milik tentara dari kesatuan 512 Malang. Kami berkelompok mengikuti jalur yang sudah ada petunjuk ala Pramuka tentunya.

Ternyata saya dan kelompok yang sudah mengikuti jalur petunjuk di maksud hingga pada jam kumpul yang di tentukan, ternyata belum juga sampai titik kembali.
Saya dan kelompok saat itu tidak merasa hilang dan tersesat sebagaimana dianggap team pencari. Saya merasa sudah benar mengikuti rute, jam tangan kami juga berjalan sewajarnya dan langit tetap cerah seperti nuansa sekitar habis ashar. Itu persepsi yang kami alami. Dibalik itu ternyata menurut team SAR yang mencari Kami yang dinyatakan hilang di lokasi diseputar coban Pelangi saat itu, kami seharusnya kembali jam 16.00 di titik kumpul. Namun hingga jam 19.00 kami belum kembali. Semalam itu, team SAR terus menyisir lokasi hingga pagi dan kami diketemukan team SAR dalam keadaan sehat pada pagi harinya. Kami sendiri tidak merasa hilang atau tersesat dan selama waktu malam, kami juga tidak merasa ada perubahan waktu dari sore ke malam yang kemudian berubah pagi.
Inilah pengalaman unik disana yang menurut logika saya hingga hari ini, saya bersama kelompok telah merasa menelusuri jejak sesuai petunjuk dan tidak kesasar ke manapun dan kami tetap berjalan kaki biasa bersama kelompok dalam suasana terang seperti sebelum magrib. Ternyata kami kembali pagi harinya setelah subuh saat langit terang. Terus waktu itu sebenarnya kami mengalami apa, pergi ke mana. Entahlah semua rahasia Allah.

Coban Pelangi ini memang mulai dirintis oleh desa Setempat pada 1986. Karena lokasi ini ada dibawah pembinaan Perhutani, sejak 1989 lokasi ini dikelola oleh Perhutani setempat.

Itu cerita saya dengan lokasi yang memiliki nama erat dengan kata Pelangi. Apakah itu lokasi para bidadari turun ? Kenapa saat itu kami tidak merasa sedang tersesat dan kami tidak bertemu siapapun. Orang dengan team SAR itulah kelompok pertama yang kami temui saat itu, dan menurut mereka waktu itu sudah 12 jam kemudian. Jika itu lokasi bidadari turun, kenapa kami tidak ketemu bidadari ? Andai ketemu pun dan kami ambil selendangnya, kami juga masih kecil baru sekitar 13-14 tahunan. Kan repot jika disuruh nikahi bidadari seperti cerita Joko Tarub.
Setelah kami, apakah ada cerita yang lain disana, kami tidak tahu. Terakhir ganti anak saya 5 bulan lalu yang mengeksplore lokasi tersebut dan Alhamdulillah sekarang sudah jadi destinasi coban yang cantik.

Ini sekelumit cerita dari seri diskusi Mblarah #13 yang kali ini mengangkat judul Mencari Bidadari di Ujung Pelangi. Pelanginya ada, yang tidak ada bidadarinya. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

De Huize Mblarah, 13 Desember 2024
Ditulis untuk Seri Diskusi Mblarah 13

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun