Puisi : Ruang Diri
(Seri Ruang Waktu Cinta #81)
Ditulis oleh : eko irawan
Kata orang, ini hal biasa. Alamiah tergambar dilangit malam. Tapi ini sungguh istimewa. Karena Peka terjemahkan makna.
Banyak yang sibuk cari. Memaknai Ruang Waktu Cinta. Terus kelana mencari. Sudahkah bertemu tentang apa, bagaimana dan kapan.
Jangan mau jadi mesin. Hidup bukan robot. Apa tak jenuh diprogram bagai komputer. Membunuh peka, lupa syukur tak paham hadiah semesta.
Ruang diri bukan ilusi. Tersedia tapi banyak yang lupa, dianggap biasa, dianggap sepele. Mencari tak tahu apa yang dicari, bertemu tak paham apa itu. Jangan sia siakan, karena Hidup hanya sekali.
Ruang diri, waktu introspeksi. Syukur hanya kata, tapi berat dijalani. Sejenak Waktumu untuk evaluasi. Jalani dengan Hati, Yang kurang segera perbaiki.
De Huize Sustaination, 18 Oktober 2024
Ditulis untuk Seri Ruang Waktu Cinta 81
Catatan Kaki
Alam menyediakan ruang waktu spesial untuk orang orang yang memiliki kepekaan akan dunia sekitar, seperti fenomena super moon pada Kamis malam Jumat 17 Oktober 2024. Menurut Wikipedia, Supermoon adalah bulan purnama atau bulan baru yang hampir bertepatan dengan perigee ---titik terdekat Bulan dengan Bumi dalam orbitnya--- yang mengakibatkan ukuran cakram bulan tampak sedikit lebih besar dari biasanya jika dilihat dari Bumi.
Khusus untuk fenomena yang terjadi pada Kamis malam Jumat 17 Oktober 2024 ini ada yang menyebutkan sebagai Hunter's Moon sebagaimana liputan sbb :
 https://youtu.be/_L7c7_Iscv4?si=xMSpL-iNunMUk_S1
Sebuah fenomena alam yang sangat indah dan bisa dilihat dengan mata telanjang.
Dari sini saya belajar menterjemahkan tentang Ruang Diri. Ruang waktu yang dihadiahkan oleh semesta untuk mereka yang peka. Saat yang asyik untuk introspeksi diri. Semoga Puisi ini menginspirasi. Selamat menikmati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H