Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan Panjang (Seri Hari Hari Puisiku #115)

31 Mei 2024   10:52 Diperbarui: 31 Mei 2024   10:55 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Jalan Panjang
(Seri Hari Hari Puisiku #115)
Ditulis oleh : eko irawan

Tak perlu mengeluh.
Sambat hanya menambah peluh.
Jalan Panjang nan rapuh.
Keajaiban diambang terunduh.

Jangan anggap rekayasa.
Tipu tipu penuh dusta.
Percaya bisa dilumpuhkan prasangka.
Jalan panjang serasa lama.

Maaf sudah Menunggu lama.
Bisa tak tahu, bisa juga lupa.
Menunggu di angan masa.
Sama tak tahu, tak paham mau kemana.

Terima kasih sudah percaya.
Sejauh ini dalam kisah terlunta.
Tak jelas apa, abu abu tiada warna.
Jalan panjang menjawab cinta.

De Huize Sustaination, 31 Mei 2024
Ditulis untuk Seri Hari Hari Puisiku 115

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun