Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seri Diksi Bicara #4: Rindu

30 Januari 2024   21:11 Diperbarui: 30 Januari 2024   21:13 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk seri Diksi Bicara #4 foto diolah dengan lumii dan snapsheed

Seri Diksi Bicara #4 : Rindu
Ditulis oleh : eko irawan

Jadilah pencinta kata kata. Tiap hari bergelut dengan Rasa. Memilih memilah makna. Jadilah berjuta cerita, berbalut sastra.

Apakah inti dari sastra? Saat diksi Bicara. Ada rindu, benci dan cinta. Mengupas rasa mengemas cerita.

Rindu jadi pemicu. Pemantik sejuta makna, terurai dalam rindu. Sampaikan pada dunia tiada kenal jemu. Jadi pencerah, penerang gelap seperti lampu.

Sudahkah kau punya rindu. Dekap jangan lepaskan, karena itu milikmu. Tak perlu munafik, menolak rasa dihatimu. Biarkan rindu, jadi obor inovasi karyamu.

De Huize Sustaination, 30 Januari 2024
Ditulis untuk Seri Diksi Bicara 4

Catatan kaki

Rindu itu bahasa rasa yang ada dalam diri setiap manusia. Bohong, jika menganggap tak punya rasa rindu. Dianggapnya rindu hanya urusan orang orang kasmaran. Padahal rindu itu universal. Sebuah rasa yang memantik, bak obor inovasi yang menyulut karya karya kreatif seseorang yang peka pada dunia sastra.

Jadikan diksi rindu sebagai lampu penerang, yang memberi pencerahan pada apapun yang kau rindukan dalam hidupmu. Peka memaknai hidup, dan tulislah dalam lantunan karya karya yang menginspirasi dunia. Tak perlu pusing, karya tetap punya nilai yang abadi.

Rindu adalah motivasi menulis yang jadi diksi istimewa. Sudahkah kau menulis tentang rindu?

"Maknai hidupmu dengan rindu karena rindu akan tetap hidup dan terus hidup dalam setiap karya karyamu untuk masa depan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun