C
Puisi Esai Eko Irawan #1
Saat para Kompasianer merayakan pertemuan. Yang jauh tak bisa datang. Tapi gaung merata di semua benak. Tentang Sustaination, sebuah Keberlanjutan (1).
Aku tafakur, berpikir dalam Kontemplasi. Gagasan dan ide butuh bernaung. Butuh rumah untuk berteduh. Agar terolah jadi beyond platform. Yang jadi sesuatu, yang melebihi dari sekedar tulisan. Sebuah gagasan besar.
Tapi jangan jadi sampah. Ku ingatkan diriku sendiri. Agar setelah Kompasianival 2023, semua jadi lebih baik. Harus jadi lebih baik. Ijinkan aku melaunching : De Huize Sustaination.
De Huize itu sebuah rumah. Rumah untuk nyaman (2). Karena nyaman bisa temukan passionmu. nyaman berkarya, nyaman menulis. Melahirkan master piece beyond platform, yang tetap rendah hati, menginspirasi dan tidak sombong.
Kenapa tidak boleh sombong? Karena orang sombong tidak merasa. Tahunya dia merasa hebat, paling bisa sendiri. Orang lain dianggap tak berkelas. Tak bermutu. Bukan level bicara dengan orang rendahan. Kumpulnya hanya kalangan sendiri.
Aku realistis saja. Yang bisa dikerjakan. Terukur sesuai kemampuan. Ora Ndakik Ndakik (3). Kunci bahagia yang nyaman itu bukan mimpi, bukan sombong, bukan merendahkan yang lain. Ini duniaku, aku bahagia dengan caraku.
Terkadang aku bicara dengan puisi. Bagiku itu indah, sederhana tapi penuh makna. Walau puisi bergenre fiksi. Tapi semua penulis punya cara, dan caraku Fiksilogi (4). Disini makna merdeka jadi nyata tanpa drama. Aku tak dijajah idealisme.
Nasib penyair tak dikenal. Diundang Pun tidak. Tak kenal maka tak sayang. Bagaimana bisa sayang, jika kenal saja tidak. Apa aku penyair jelata, bukan dari kampus sastra. Tak punya gelar di belakang nama.
De Huize Sustaination. Saatnya introspeksi diri. Saatnya membaca ulang diri sendiri (5). Ini tentang aku sendiri. Ada style. Ciri khas unik. Caraku dengan duniaku sendiri. Aku bahagia disini. Ada yang kurang?
Tentu aku harus pandai bersyukur. Nikmati apa yang ada adalah solusi. Aku belajar menghargai yang sekarang ada (6). Tak perlu risau dengan standar versi orang lain. Bermain saja dimana yang aku bisa.
Dan diteras de Huize Sustaination ini, aku suguhkan beyond platform. Sebuah puisi lagi yang panjang, puisi esai. Tak dibaca tak masalah. Rela berbagi harus menginspirasi. Biarlah tetap bergaya pribadi, kuat jadi diri sendiri. Teruslah menulis dan menulis.
Catatan Kaki
1. Sustaination, sebuah gagasan pasca Kompasianival 2023 https://www.kompasiana.com/topic/kompasianival-2023-sustaination
2. Nyaman itu kondisi Yang dibutuhkan semua orang agar bisa maksimal berpikir, berkarya dan menghasilkan master piece beyond platform. Jadi Temukan kunci bahagia bernama nyaman bisa dibaca di link sbb : https://www.kompasiana.com/irawanoke1803/655f543f110fce30b26ab733/karena-puisi-itu-nyaman-seri-bicara-dengan-puisi-8.
3. Sebuah gagasan tak perlu muluk, tak perlu Ndakik Ndakik. https://www.kompasiana.com/irawanoke1803/654cfe7aedff76160742b5f2/ra-perlu-ndakik-ndakik-seri-sajak-langit-36
4. Sebuah puisi berjudul "Fiksilogi" bercerita tentang kegelisahan penulis puisi bermain diarea fiksi tayang di kompasiana https://www.kompasiana.com/irawanoke1803/653168b8110fce0ba10b63b2/bicara-dengan-puisi-5-fiksilogi
5. Saatnya introspeksi diri dengan membaca ulang karya karya yang telah dibuat berjudul membaca ulang Puisiku di link : https://www.kompasiana.com/irawanoke1803/6565732a12d50f4ac60db653/membaca-ulang-puisiku-seri-hari-hari-puisiku-106
De Huize Sustaination, 9 Desember 2023
Ditulis sebagai Puisi esai eko irawan 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
